Humas PT Waskita Karya selaku pelaksana proyek Jalan Tol Trans Jawa Narendra Aryo Bramastyo menjelaskan, rest area akan ditempatkan di sekitar Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub dan wilayah Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Sedangkan untuk exit tol dan pintu masuk tol akan dipusatkan di Desa Kalimati, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. ”Sesuai rencana awal, exit tol di Desa Kalimati. Itu cuma ada satu saja,” kata kemarin.
Menurut Tio–sapaan akrab bagian humas ini,– proses pembangunan jalan tol diawali dengan pemadatan tanah, lalu diuruk dengan agregat atau krikil. Kemudin di Lean Concrete (LC). Ketinggian LC sekitar 30 sentimeter. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengaspalan. Sedangkan LC yang digunakan untuk fungsional pada saat mudik Lebaran kemarin sudah dibongkar. ”Beton LC yang kemarin (pada saat mudik Lebaran) cuma untuk darurat saja, sekarang sudah dibongkar,” ujarnya.
Sementara, lanjut Tio, untuk jembatan layang darurat yang berada di Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal akan dibongkar awal Agustus ini. Pembongkaran dilakukan malam hari agar tidak mengganggu pengendara. Sebab, jembatan itu berada di ruas jalan Balamoa-Kemantran. Pembongkaran dilakukan selama 6 jam.
”Pembongkaran dilakukan di atas jam sepuluh malam. Nanti kita akan koordinasi dengan Polres Tegal,” kata Tio.
Tio menambahkan, tanah milik warga Desa Karangjati, Kecamatan Tarub yang pernah digugat di pengadilan kini sudah selesai. Tanah sebanyak 4 bidang yang digunakan untuk jalan tol itu sudah dibayar dengan cara konsinyasi. ”Pembayaran diserahkan ke pengadilan. Gugatannya ditolak,” tandasnya. (yer/fat)
