• Berita Terkini

    Senin, 19 Juni 2017

    Tiga Pesan Jokowi untuk Wonosobo

    Erwin Abdillah, Wonosobo
    WONOSOBO- Selama dua hari berada di Kabupaten Wonosobo, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melaksanakan setidaknya 5 kegiatan berbeda di 4 lokasi yang berbeda pula.

    Sholat berjamaah Isya dan Taraweh, yang kemudian dilanjutkan dengan silaturahmi bersama ulama serta para santri Pondok Pesantren Al Ash'ariyah Kalibeber, Mojotengah lalu menuliskan huruf pertama untuk Mushaf Al Qur'an terbesar di Indonesia menjadi agenda awal, setibanya di Wonosobo, Jumat (16/6) malam.

    Pagi harinya, atau Sabtu (17/6) Presiden yang didampingi pula Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moloek, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah pejabat terkait, membagikan 1.054 Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk  432 siswa SD, 141 siswa SMP, 132 siswa SMA dan 239 siswa SMK, ditambah untuk Paket A dan Paket B masing-masing  5 kartu dan 15 kartu. Pendidikan, ditegaskan Presiden sangat penting, agar kelak generasi penerus Bangsa Indonesia mampu memenangkan persaingan global masa depan.

    Setelah pembagian KIP yang digelar di Sasana Adipura Kencana, kegiatan RI 1 bergeser ke komplek Pendopo Kabupaten, dimana agenda pemberian makanan tambahan (PMT) untuk 700 ibu hamil, balita dan siswa sekolah dasar serta pemberian bantuan untuk 975 keluarga harapan digelar.

    Di depan para penerima bantuan makanan tambahan, Presiden menegaskan bahwa asupan gizi bagi ibu hamil, anak balita maupun para siswa sangat penting. "Kalau di dalam kandungan gizinya baik anak kita akan sehat, anak kita akan pintar,” ucap Presiden. Presiden juga menjelaskan aturan mengkonsumsi, baik bagi ibu hamil, balita dan siswa sekolah dasar. "Ingat ya komposisi gizi biskuit ini tinggi sekali, jangan mengkonsumsi berlebihan," ucap Presiden.

    Sementara, bagi para penerima bantuan program keluarga harapan (PKH), Jokowi meminta agar uang sebesar Rp 1.890.000 yang akan dicairkan dalam 4 tahap, tidak diambil semua secara langsung. "Bisa dicairkan Rp500 ribu, enggak diambil semua enggak apa-apa. ambil Rp200 ribu boleh, Rp300 ribu boleh, enggak perlu diambil semua," kata Presiden.

    Sebagaimana  PMT, Presiden juga mengingatkan bahwa bantuan PKH hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan gizi anak. "PKH ini tidak boleh untuk beli rokok. Hanya boleh untuk anak-anak kita sehingga anak-anak cerdas dan tidak ada yang putus sekolah," tegasnya.

    Tuntas dengan PMT dan PKH, perjalanan rombongan Presiden berlanjut ke Desa Kapencar, Kecamatan Kertek. Di desa yang sering dijuluki sebagai desa Majemuk lantaran masyarakatnya mampu hidup rukun, meski berbeda-beda agamanya. Di desa tersebut terdapat 2 masjid, 13 mushola, 1 gereja dan 1 vihara.

    Dalam pidatonya, Presiden menitipkan pesan agar warga masyarakat Kapencar menjaga kerukunan dan Persatuan yang selama ini telah terbina, demi terjaganya harmonisasi dan keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia. Sebelum meninggalkan Wonosobo untuk melanjutkan agenda kunjungan kerja nya di Daerah lain, Presiden ke 7 RI itu menekankan kembali perihal betapa besarnya Bangsa Indonesia.


    "Kita ini memiliki 17.000 pulau, 516 kabupaten dan kota, 34 provinsi, memiliki 714 suku yang berbeda-beda, memiliki 1.100 lebih bahasa lokal bahasa daerah," bebernya. Karena itulah, secara tegas Jokowi meminta masyarakat untuk tetap bersatu, dan tetap tetap rukun dalam sebuah persaudaraan.(*)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top