• Berita Terkini

    Selasa, 20 Juni 2017

    Eaaaaaa..Jelang Lebaran, DPRD-Bupati Kebumen Akhirnya "Baikan"

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Akhirnya Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, dan DPRD sepakat memperbaiki hubungan. Islah keduanya dilakukan usai Rapat Paripurna DPRD Kebumen dengan agenda laporan Pansus pembahas Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2016 di Ruang Paripurna, Senin (19/6/2017).

    Bahkan kedua lembaga pemerintah daerah itu melakukan pertemuan tertutup di Ruang Transit DPRD. Pertemuan tertutup hampir satu jam itu dihadiri dari pihak legislatif, Ketua DPRD Cipto Waluyo, didampingi Wakil Ketua Agung Prabowo, Bagus Setiyawan dan Miftahul Ulum.

    Sedangkan, dari pihak eksekutif, Bupati Mohammad Yahya Fuad, didampingi Plt Sekda Mahmud Fauzi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dyah Woro Palupi dan Kabag Hukum Setda Kebumen Amin Rahmanurrasyid.

    Usai melakukan pertemuan tertutup, kepada Kebumen Ekspres, Mohammad Yahya Fuad mengatakan pihaknya dengan DPRD  sudah sepakat untuk memperbaiki hubungan (islah). Dalam pertemuan itu, kata bupati, keduanya sepakat memperbaiki pola komunikasi.

    "Bahwa eksekutif dan legislatif sudah sama-sama ngerti. Sehingga ke depan komunikasi lebih ke komunikasi gestur saja. Bukan komunikasi yang terucap. Manakala ada perbedaan, itu kaitannya teknis saja. Bukan lagi masalah politis, meski DPRD lembaga politik," kata Yahya Fuad.

    Ketua DPRD Cipto Waluyo, menegaskan sebenarnya selama ini hubungan antara Bupati dengan DPRD secara pribadi baik-baik saja. Bahkan dalam sejumlah kegiatan, juga selalu bersama-sama dengan DPRD.

    "Iya, memang kita haru islah, eksekutif dan legislatif harus bersama. Kalau nggak ada kebersamaan terus bagaimana?," ucap Cipto Waluyo.

    Cipto Waluyo, berjanji ke depan akan menjalin hubungan yang lebih harmonis dengan pihak eksekutif. "Setiap kita harus sadar dengan kekurangnnya kita. Itulah gunanya kita, harus saling mengisi demi masyarakat Kebumen," tegas politisi PDI Perjuangan ini.

    Hubungan Bupati Mohammad Yahya Fuad, dengan DPRD memburuk sejak dua bulan terakhir. Bermula saat pembahasan Raperda Penyelenggaraan Kepariwisataan yang didalamnya mengatur soal karaoke. Pada saat pengambilan keputusan, mayoritas fraksi karaoke tetap masuk dalam peraturan daerah. Namun, secara sepihak bupati menolak raperda itu sepanjang karaoke masuk di dalamnya.

    Akibatnya fraksi-fraksi yang setuju dengan raperda dimaksud merasa dilecehkan oleh keputusan bupati tersebut. Hubungan kian memburuk saat DPRD mentah-mentah menolak raperda tiga raperda yang baru saja disampaikan, Jumat (19/5) silam.

    DPRD beralasan, bupati dianggap mengabaikan mekanisme pengajuan sebuah Raperda dan langsung "potong kompas" menyerahkan begitu saja draf raperda melalui forum rapat paripurna. Tiga raperda yang ditolak DPRD pada rapat paripurna,yaitu raperda tentang pengelolaan pasar daerah, raperda tentang retribusi pelayanan pasar. Kemudian raperda tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima.

    Keduanya pun telah sepaknat membangun komunikasi yang lebih baik. Demi terselenggaranya pemerintahan daerah yang kondusif.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top