• Berita Terkini

    Kamis, 04 Mei 2017

    Permainan Tradisional Lengkapi Museum Tosan Aji

    PURWOREJO- Museum Tosan Aji Purworejo meningkatkan pelayanannya kepada pengunjung dengan melengkapi sejumlah alat permainan tradisional. Terobosan tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan membuat pengunjung yang sebagian besar kalangan anak-anak lebih betah.

    Purwanto, salah satu pengelola Museum Tosan Aji, mengatakan bahwa penambahan alat permainan tradisional telah dimulai sejak sekitar dua bulan terakhir. Meski  masih sederhana, keberadaannya cukup diminati anak.

    "Memang kita menambah beberapa alat permainan seperti seruling, gasing, yoyo, gamelan kecil, otok-otok dan sebagainya. Ternyata respons pengunjung bagus," katanya, Kamis (4/5).

    Diungkapkan, penyediaan alat tersebut dipicu karena pengunjung betah berlama-lama di museum untuk melihat benda pusaka dan cagar budaya. Bagi anak khususnya, benda-benda bersejarah kurang mendapat tempat karena pola berpikirnya belum sampai.

    "Anak-anak ya berikanlah dunianya anak yakni permainan," ungkapnya.

    Menurut Purwanto, adanya permainan itu cukup mampu menjawab kebosanan anak. Ada rasa ketertarikan tersendiri bagi mereka yang selama ini lebih sering berinteraksi dengan gadget.

    "Yang populer saat kita kecil, tidak dikenal oleh anak sekarang. Disini kita coba hadirkan sekarang," lanjutnya.

    Lebih lanjut dijelaskan, adanya alat permainan itu memang membuat pengelola cukup sibuk. Sebagian besar anak tidak mengetahui cara memainkannya. Pengelola pun harus turun tangan memberikan bimbingan khusus.

    "Mereka asyik tapi tidak paham bermainnya, jadi kita ya harus bisa memberikan contoh. Kalau dibilang sibuk ya sibuk, tapi kita puas karena bisa membuat pengunjung bisa berlama-lama di museum," jelasnya.

    Kepala TK Mardisiwi Desa Mlaran Kecamatan Gebang, Mulyani, menyatakan apresiasinya terhadap terobosan yang dilakukan oleh pengelola museum. Pihaknya berharap, keberadaan alat tradisional dapat ditambah lagi karena banyak alat yang semakin terpinggirkan. Bahkan, nyaris hilang karena dinilai ketinggalan.

    "Adanya permainan tradisional memberikan sesuatu yang berbeda bagi anak. Dengan gadget mereka asyik sendiri, tapi dengan alat tradisional mereka akan bersama-sama, bekerja sama dan bergotong royong," katanya. (top)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top