• Berita Terkini

    Selasa, 04 April 2017

    Hujan Deras Iringi Pemakaman Ayah Gubernur Jawa Tengah

    PURWOREJO - Hujan deras mengiringi pemakaman S Parmudji, 87, ayahanda Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di makam Kelurahan Semawung, Kecamatan Kutoarjo, Purworejo, kemarin (3/4) sekitar waktu Ashar.


    Keberangkatan jenazah dilepas langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko didampingi Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswadi dan Kapolda Irjen Pol Condro Kirono dari rumah duka di Dusun Aglik Utara No 10 RT 1 RW 8, Kelurahan Semawung Daleman Kutoarjo.

    Wakil Keluarga, Kelik Sumrahadi dalam sambutannya mengatakan jika S Parmudji menderita sakit beberapa waktu dan sempat mendapatkan perawatan di RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo dan Rumah Sakit dr Sardjito Jogjakarta. Lahir di Purworejo pada 9 Maret 1929, Parmudji dinyatakan meninggal oleh tim medis dr Sardjito pada Senin (3/4) pukul 09.15.

    "Beliau adalah purnawirawan Polri dengan pangkat terakhir Lettu. Memiliki 4 orang putra dan 2 putri dengan jumlah cucu 15 dan buyut 5," kata Kelik Sumrahadi.

    Kelik menambahkan banyak keteladanan yang diberikan oleh almarhum kepada putra-putrinya beserta masyarakat sekitar tempatnya tinggal. "Mudah-mudahan apa yang ditinggalkan beliau dapat diteruskan oleh putra-putrinya," imbuh Kelik.

    Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko mengatakan jika Gubernur Ganjar Pranowo benar-benar sebagai sosok pemimpin sejati. Sebelumnya sempat memutuskan untuk menunggui ayahnya yang masih mendapat perawatan dari tim medis karena kritis. Namun karena ada tugas negara, Gubernur memutuskan untuk tetap melaksanakan tugasnya dan bertolak ke Semarang.

    "Ada tamu Banggar DPR RI yang akan datang ke Semarang dan kami sebenarnya sudah diutus untuk menemui. Tapi karena merasa perlu bertemu, Pak Gubernur memutuskan untuk kembali ke Semarang," kata Heru.

    Namun di tengah acara, ada kabar jika sang ayah meninggal dunia dan segera menuju ke Purworejo untuk memberikan penghormatan kepada orang tuanya.

    "Dua sisi yang tidak bisa ditinggalkan kita semua yakni antara tugas negara dan rasa cinta kita kepada keluarga. Pak Gubernur telah memberikan contoh bagaimana beliau tetap menunjukkan rasa cintanya kepada orang tuanya tapi tetap melaksanakan tugas-tugasnya," imbuh Heru.(ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top