Tampak hadir Wakil Gubernur Jateng, Heru Sujatmoiko, Pangdam 4 Diponegoro, Mayjend TNI Jaswadi, beserta jajaran TNI Jawa Tengah, berikut Kapolda Jateng Irjend Pol Condrokirono, dan sejumlah pejabat lainnya.
"Setiap hari orang ada di sekitar kita kemudian meninggal maka akan terasa kehilangan. Namun kami yakin Pak Ganjar akan tabah," kata Heru saat melepas pemberangkatan jenazah.
Pihaknya menyampaikan hormat setinggi-tingginya karena almarhum orang yang berhasil mendidik anak dan menjadi teladan bagi masyarakat bersama.
"Dimana di zaman ini kita sendiri merasa prihatin. Namun beliau bisa mendidik anak secara baik," ujarnya.
Menurutnya, teladan lain yang tampak dalam keluarga almarhum diikuti pula oleh sosok Ganjar yaitu tentang tugas kenegaraan yang tidak bisa ditinggalkan. Dimana pada masa terakhir almarhum dipanggil, Ganjar telah menunggui ayahnya di RSU. Pihaknya berharap, masyarakat bisa mencontoh keteladanan tersebut dan almahum meninggal dalam doa khusnul khotimah.
"Meski hari ini beliau sempat menemui tamu dan mengikuti pertemuan Banggar dan tahu ayahnya telah kritis dan di tengah acara sempat pamitan. Terlebih setelah mendengar kabar ayahanda meninggal. Ini menggambarkan sosok cinta kasih terhadap orangtua," jelasnya.
Menjelang sore jenazah diberangkatkan sejauh kurang lebih satu kilometer dari rumah duka menuju makam. Meski hujan turun dengan deras, Ganjar bersama kerabat yang lain tetap turun langsung memakamkan almarhum ayah tercinta. (nd
