• Berita Terkini

    Kamis, 27 April 2017

    27 Ribu Warga Dilibatkan Dalam Peringatan HKBN

    BPBD FOR EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Di tengah kesibukan, aktifitas warga Kebumen dikejutkan dengan sirine tanda gempa bumi. Warga hiruk pikuk panik keluar ruangan setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,6 skala richter mengguncang kota beriman. Suasana tersebut dijumpai saat simulasi gempa bumi dan tsunami dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN), Rabu (26/4).

    Pelaksanaan simulasi yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen bersama sejumlah elemen masyarakat melaksanakan simulasi peringatan HKBN yang jatuh pada tanggal 26 April 2017. Sedikitnya 27 ribu warga yang terbagi di 75 titik lokasi simulasi bencana gempa bumi dan tsunami, mengikuti kegiatan itu. Lokasi itu antara lain di lingkungan sekolah, perguruan tinggi, aparatur pemerintah dan instansi yang tersebar di 26 Kecamatan seKabupaten Kebumen.

    Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kebumen, Drs Setyo Aji mengatakan pelaksanaan Simulasi gempa dan tsunami tersebut dilaksanakan serentak se-Kabupaten Kebumen pada pukul 10.00 WIB.

    Skenario simulasi dengan standar operasional prosedur penyelamatan, sirine tanda bahaya akan dibunyikan oleh masing-masing dinas, badan, kantor, instansi dan sekolah. Seluruh karyawan, guru, siswa berusaha keluar gedung menuju titik kumpul yang telah ditentukan.

    "Pejabat setempat dimasing masing kantor mengondisikan agar tidak panik, tetap tenang dan mengarahkan untuk meninggalkan ruangan secara teratur menuju titik kumpul yang telah ditentutakn dan tidak berdesak-desakan, " katanya.

    Setyo Aji menjelaskan di titik kumpul dilakukan pendataan massa jumlah korban dan identifikasi terhadap seluruh personel oleh masing-masing penanggung jawab serta selalu melakukan koordinasi dengan BPBD terkait dengan jenis bencana yang terjadi dan penangananya. "Kalau ada gempa, lindungi kepala, masuk kolong meja, hindari dari kaca, kemudian lari ke lapangan terbuka," katanya.

    Pemahaman kebencanaan ini, kata Setyo, sangat penting mengingat Kabupaten Kebumen merupakan "rumahnya bencana". Hampir semua bencana ada di Kota Beriman, mulai dari angin, banjir tsunami, gempa bumi, kekeringan, hingga dampak gunung meletus.

    "Dengan simulasi ini diharapkan masyarakat Kebumen lebih sigap tanggap darurat ketika terjadi bencana," tutup Setyo Aji sembari mengatakan, kegiatan sama juga  dilakukan daerah-daerah lain di Indonesia.(saefur/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top