• Berita Terkini

    Sabtu, 11 Maret 2017

    Pabrik Kapas di Brebes Terbakar, Kerugian 3 M

    Dedi Sulastro/Radar Brebes
    BREBES -Sebuah pabrik kapas (CV Hejira Utama Amanah) di Desa Parereja, Kecamatan Banjarharjo, Jumat (10/3) siang terbakar. Kebakaran yang diduga akibat hubungan arus pendek itu menghabiskan sebagian bangunan yang terdiri dari dua blok.

    Manager CV Hejira Utama Amanah Abi Kusnanto mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 10.15 WIB. Saat itu, sejumlah karyawan yang berjumlah kurang lebih 50 orang sedang beraktivitas seperti biasa. Namun, ada salah satu kabel bagian produksi yang memercikan api dan langsung menyambar bahan baku yang mudah terbakar tersebut.

    "Disalah satu kabel yang ada dibagian produksi memercikan api dan langsung menyambar bahan baku lainnya," ungkapnya saat ditemui di lokasi.

    Abi mengungkapkan, akibat kebakaran tersebut pihaknya mengalami kerugian mencapai kurang lebih Rp 3 miliar. Pasalnya, di gedung tersebut ada bahan baku yang mencapai 70 ton, 150 ton kapas yang siap dijual serta peralatan produksi yang ikut terbakar.

    "Ya kalau ditotal, kerugian kurang lebih mencapai Rp 3 miliar lebih. Apalagi ada kapas yang siap di kirim ke Bogor dan Cibitung," terangnya.
    Meski menghabiskan beberapa bahan baku dan hasil produksi, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Abi mengaku, saat percikan sudah mulai membesar seluruh karyawan keluar untuk melarikan diri dan meminta bantuan.

    "Untuk korban jiwa tidak ada, soalnya sebelum api membesar para karyawan sudah melairkan diri untuk keluar ruangan," jelasnya.

    Sementara itu, Kapolres Brebes AKBP Luthfie Sulistiawan melalui Kanit Reskrim Heri Sukamto mengungkapkan, pihaknya mendapatkan laporan kebakaran sekitar pukul 10.25 WIB. Mendapatkan laporan, dirinya beserta anggota yang lain turun langsung untuk membantu pemadaman dengan menggunakan alat seadanya.

    "Awalnya kita (anggota polri) memadamkan alat dengan seadanya, namun tak berapa lama satu unit mobil pemadam kebakaran datang dan membantu proses pemadaman," ungkapnya.

    Heri mengatakan, untuk memadamkan api, selain memanfaatkan mobil pemadam kebakaran sejumlah warga juga memanfaatkan air yang ada di selokan disekitar pabrik. Gudang yang sebelah barat (berisikan alat produksi) merupakan titik terparah. Pasalnya, memerlukan beberapa jam untuk bisa memadamkan api.

    "Api baru bisa dipadamkan setelah salat Jumat selesai sekitar pukul 13.00 WIB lebih. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," katanya.

    Masih ditempat yang sama, Kepala Desa Parereja Wakim membenarkan bahwa ada salah satu pabrik di wilayahnya yang terbakar. Dalam membantu pemadaman, kata dia, peralatan juga didatangkan dari beberapa tempat, salah satunya dari PT Charoen Pokphand dan CV Banyu Urip.
    "Selain dibantu oleh alat dari pemadam kebakaran, banyak warga juga yang menggunakan alat seadanya untuk membantu proses pemadaman," ucapnya.(ded)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top