• Berita Terkini

    Sabtu, 14 Januari 2017

    Perempuan Telantar Mengamuk di IGD Purwodadi

    PURWODADI- Polsek Godong menemukan bocah terlantar yang mengalami gangguan jiwa Kamis (12/1). Dimana bocah tersebut diantar tukang ojek menuju Mapolsek pada pukul 09.00. Mengetahui mengalami kelainan jiwa, petugas Polsek Godong langsung menghubungi Dinas Sosial untuk dibawa ke RSUD kemarin (13/1).

    Menurut keterangan aparat kepolisian, bocah yang sekiranya berusia 14 tahun itu mulanya diantar tukang ojek ke Polsek Godong. Sesampainya di polsek, dia langsung duduk istirahat. Dia tampak kelelahan, tak lama petugas menanyainya. Namun jawabannya selalu berubah-ubah.

    Dari situ, jajaran kepolisian langsung membiarkannya beristirahat semalaman di polsek tersebut. Bocah perempuan yang mengaku bernama Rahma Romadhina Hastuti Ayu ini terlihat memakai kaos olahraga tertulis SMPN 2 Kemusu, Boyolali.

    “Semalaman kami tanya, namun jawaban selalu berubah. Namun, dia memastikan alamatnya di Kecamatan Kemusu, Boyolali. Darisitu, kami langsung melaporkan ke Polsek Kemusu, Boyolali untuk mengetahui alamat pastinya,” jelas salah satu anggota Sasmita.

    Diketahui Rahma tinggal di Desa Genengsari, Kecamatan Kemusu, Boyolali. Rahma mengaku pakaian yang dia kenakan merupakan pemberian orang di jalanan. “Dari setiap pertanyaan yang diberi selalu berubah dan ngelantur. Kamipun menyimpulkan dia terkena gangguan jiwa. Maka paginya kami langsung melapor ke Dinas Sosial Grobogan,” ungkapnya.

    Kabid Rehabilitas Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Grobogan, Kurniawan mengatakan, sekiranya pukul 09.00 mendapatkan laporan dari Polsek Godong adanya bocah terlantar dan mengalami kelainan jiwa. “Kami langsung meminta polsek mengantarkan bocah tersebut ke RSUD untuk ditangani. Serta dirawat lebih lanjut di Ruang Rosella kejiwaan,” jelasnya.

    Sesampainya di RSUD, sekiranya pukul 10.30 dia langsung diperiksa di ruang IGD. Bocah berambut ikal ini awalnya terlihat normal seperti anak usianya pada umumnya. Namun, saat sedang dibaringkan di bangsal IGD. Dia menolak untuk disuntik diberikan obat penenang. Rahma mengamuk dengan kencangnya.

    Sontak jeritannya membuat pasien lainnya kaget, saat itu adanya hampir puluhan pasien yang berada di ruang yang sama. Rahmapun sempat ingin melarikan diri, keluar dari IGD. Namun tertahankan, dokter terus merayu hingga dia mau kembali lagi ke ruangan tidurnya.

    Para dokter langsung membawa tali untuk mengikatnya. Saat Rahma mencoba menolak dan teriak sekencang-kencangnya kembali. Para dokter dan perawat langsung menalinya dan memberikan obat penenang. “Bocah itu akan dirawat disini sementara, dua hingga tiga hari ke depan. Dia butuh istirahat dan pemulihan kondisi jiwanya. Namun, kami tadi langsung menghubungi Dinas Sosial Boyolali dan kepala desanya,” ungkapnya.
    Dimana menurut penjelasan kepala desa (kades) Genengsari, Rahma merupakan warganya. Dia tidak mempunyai orang tua. Namun, masih memiliki saudara dan tidak mau menerimanya. “Darisitu, kami akan mengkoordinasikan ke Dinsos Boyolali, sebaiknya seperti apa. Sebab, kalau di pulangkan juga tidak baik karena keluarga tidak ada yang mau mengurusnya. Maka, sambil di rawat di Ruang Rosella RSUD. Kami akan mencari solusi bersama,” ungkap Kurniawan. (int)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top