• Berita Terkini

    Minggu, 20 November 2016

    Siasati Ikan Mati Saat Hujan Bisa dengan Mengkudu

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Musim hujan dapat menjadi malapetaka bagi para pelaku pembudidaya ikan di Kebumen. Sebab jika tidak dapat menangani dengan baik, bisa-bisa semua ikan yang ada di kolam mati. Untuk menanggulangi hal tersebut, buah mengkudu (pace) telah terbukti ampuh meningkatkan ketahanan ikan.

    Setiap ikan mempunyai ketahanan beradaptasi dengan keasaman yang bervariasi. Ikan yang tidak tahan beradaptasi dengan keasaman air, akan cepat mati saat terjadi berubah mendadak. Air hujan mengandung asam tinggi, hal itu pula dapat mematikan ikan yang dipelihara dalam kolam. “Hal itu lumrah dialami oleh para peternak ikan konsumsi seperti ikan lele, nila, mas, dan bawal serta gurami saat musim hujan, terutama jika ikan tersebut masih kecil,” tutur, ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Pesona Wachidun Kusniyanto (44), kemarin.

    Warga RT 3 RW 2 Desa Jatimulyo Kecamatan Alian ini menjelaskan, untuk meningkatkan daya tahan ikan dapat dilakukan dengan buah mengkudu, atau yang lebih dikenal dengan nama pace. Dengan meningkatnya daya tahan ikan, maka dapat meminimalisir angka kematian. “Dosisnya satu buah mengkudu untuk 2 kubik liter air,” paparnya.

    Buah mengkudu yang baik, lanjut Wachiduh, yakni buah yang sudah masak. Buah mengkudu diremas-remas atau diblender terlebih dahulu, sebelum dimasukan dalam kolam. “Meski demikian dapat pula menggunakan mengkudu yang belum matang,” paparnya.

    Menurutnya, untuk menetralisir keasaman pada kolam yang disebabkan oleh air hujan, peternak dapat menggunakan garam. Peternak dapat menggunakan garam dapur atau garam khusus ikan. Garam khusus untuk ikan lebih direkomendasikan, karena kandungannya murni NaCl (tanpa iodium). Dengan memberi garam pada kolam maka akan mempertahankan keasaman air. Garam bersifat sebagai buffer atau penjaga keasaman larutan. “Dosisnya adalah setengah ons permeter kubik. Dengan begitu maka peternak dapat menghitung sendiri berapa kebutuhan garamnya,” ungkapnya.

    Wachidun Kusniyanto juga menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan dan kualitas air. Hal ini agar ikan-ikan yang dipelihara dapat tumbuh dengan baik. Caranya dengan mengganti air sebulan sekali. Penggantian air harus dilakukan dengan benar. Air yang diganti hanya sepertiga dari jumlah air kolam. “Kualitas air yang jelek adalah air yang berada dibawah, maka buanglah sepertiga air bagian bawah dan ganti dengan yang baru. Dengan begitu maka ikan tidak akan stres dan hidup dengan sehat,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top