Kapolres mengatakan, apel kesiapsiagaan pasukan dimaksudkan untuk mengecek kesiapan personel dan kelengkapan sarana prasarana Polri sebelum di terjunkan ke lapangan. Adanya aksi unjuk rasa dalam pandangannya merupakan cermin kehidupan berdemokrasi yang terbangun di Indonesia. Dimana telah diberikan ruang kebebasan bagi masyarakat untuk berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat yang dijamin oleh konstitusi, serta diberikan hak untuk berunjuk rasa menyampaikan pendapat di muka umum.
Dikatakan, langkah yang akan diambil adalah melaksanakan patroli utamanya di titik-titik tertentu yang dimungkinkan terjadi kerawanan. Tindakan ini tidak dilakukan sendiri melainkan bersama dengan unsur TNI."Kita juga menggandeng Forum Komunikasi Umat Beragama untuk membuat sejuk dan nyaman suasana," ucap Kapolres.
Beberapa titik keramaian, lanjut Kapolres, juga tidak akan lepas dari pemantauan seperti tempat-tempat ibadah, pertokoan dan pusat-pusat perekonomian. Adapun anggota yang dilibatkan sebanyak 450 personel yang terbagi dalam 16 polsek.
Polres Purworejo, sambungnya, juga akan menggelar doa bersama untuk mendoakan pengunjuk rasa dimana dalam menyampaikan aspirasinya bisa berjalan lancar dan saat kepulangannya bisa berjalan baik dan selamat hingga di tempat tinggalnya.
"Intinya mereka adalah saudara kita dan kita mendoakan mereka yang baik pula sehingga dari berangkat, menyampaikan pendapat dan kepulangannya semua berjalan lancar dan baik," tambahnya.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Purworejo, Bambang Gatot Seno Aji mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Polres Purworejo untuk melakukan upaya penciptaan suasana aman dan nyaman di Kabupaten Purworejo.
Menghindarkan adanya gesekan diantara umat beragama, secara khusus Kesbangpol telah melakukan pertemuan dengan seluruh anggota FKUB dan Polres Purworejo. "Rabu kemarin kita undang seluruh anggota FKUB dan kita ajak untuk bersama-sama menciptakan suasana aman dan nyaman bagi umat dan masyarakat Purworejo," kata Gatot. (ndi)
