• Berita Terkini

    Jumat, 04 November 2016

    Masyarakat Tidak Perlu Khawatir Dampak Demonstrasi

    JAKARTA – Masyarakat tidak perlu khawatir dengan aksi demonstrasi yang rencananya bakal berlangsung hari ini di Jakarta. Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat yang tidak ikut aksi untuk beraktivitas seperti biasa. Bagaimanapun, demonstrasi merupakan kegiatan yang wajar dalam negara demokrasi.


    Aksi demonstrasi hari ini menjadi salah satu hal yang dibicarakan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla di beranda belakang Istana Merdeka kemarin sore (3/11). Beranda tersebut memang cukup nyaman sebagai tempat bertukar pikiran. Di hadapan keduanya, tersaji pemandangan halaman dalam kompleks Istana Kepresidenan yang teduh diiringi kicau burung.


    Jokowi mengimbau masyarakat agar tidak terlalu khawatir terhadap aksi demonstrasi hari ini. "Bekerja seperti biasanya, yang sekolah ya sekolah seperti biasanya, " ujarnya. Disinggung apakah dia hendak menemui pendemo, Jokowi tidak memberi jawaban pasti. Namun, Presiden 55 tahun itu menegaskan hari ini dia tetap berada di Jakarta.


    Hal senada disampaikan JK. "Tetap seperti biasa. Presiden di sini, saya di sebelah (kantor wapres). Kami (saling) konsultasi kalau ada apa-apa. Tidak akan meninggalkan tempat,’’ ucapnya. sebagaimana Jokowi, JK juga meyakini aksi hari ini akan berlangsung lancar dan tertib.


    JK hanya berpesan kepada para demonstran untuk mewaspadai upaya penyusupan. Karena itu, masing-masing kelompok harus saling menjaga agar tidak disusupi pihak yang tidak bertanggung jawab. Di luar itu, JK juga meyakinkan para pelaku ekonomi agar tidak ikut khawatir. Demonstrasi di negara demokrasi tidak akan menghambat roda perekonomian.


    Sementara itu, beberapa jam sebelumnya empat buah helikopter militer berwarna hijau terbang rendah di atas halaman Istana Negara. Helikopter berjenis Bell itu berputar-putar empat kali di sekitar kompleks Istana Kepresidenan. Dua kali di antaranya terbang rendah dekat dengan Istana Negara. Dari bawah, tampak beberapa pasukan TNI di dalam helikopter.

    Kadispen TNI AD Brigjen Sabrar Fadhilah menjelaskan, keberadaan helikopter tersebut memang berkaitan dengan situasi hari ini. Helikopter itu bagian dari pengamanan. "’Itu bukan untuk apa-apa, tapi justru untuk memberikan ketenangan untuk semua, "ujarnya saat dikonfirmasi.


    Sementara itu, guyuran hujan diperkirakan menemani aksi demo damai hari ini (4/11). Hujan diprediksi turun mulai dari intensitas ringan hingga sedang. Prakiraan cuaca di sekitar Istana Merdeka dan sekitarnya dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemarin (3/11).


    Kepala Sub-Bidang Informasi Kepala Sub-Bidang Informasi BMKG Harry Tirto Djatmiko menyampaikan, potensi hujan akan terjadi mulai dari Jumat pagi. Kondisi cuaca cenderung berawan dan berpotensi hujan ringan dengan kondisi suhu udara antara 23-33 derajat Celsius. Sedangkan kelembapan udara berkisar 70-96 persen.


    Dukungan untuk aksi damai hari ini datang pula dari Pengurus Pusat Wanita Islam. Mereka sangat berharap aksi untuk mengawal fatwa Majelis Ulama Indonesia itu bisa berlangsung lancar dan tidak anarkis.
     ”Kita kan anggotanya majelis ulama, jadi kita mendukung keputusan majelis ulama, karena memang tahu semua sudah heboh,” ujar

    Ketua Umum Pengurus Pusat Wanita Islam Dr. Atifah Thaha usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla kemarin (3/11).


    Pengurus Pusat Wanita Islam yang sedang punya gawe menggelar musyawarah nasional itu juga kemungkinan besar akan membantu para pengunjuk rasa. Biasanya mereka membuka semacam amal untuk disalurkan di berbagai kegiatan. Mulai dari untuk membantu korban Palestina hingga untuk anak yatim piatu di panti Asuhan. ”Kalau besok (hari ini, red) ada keperluan kita mungkin kirim ke situ (aksi damai red), kita serahkan ke peserta,” imbuh dia.


    Di tempat terpisah, kemarin Ketua Umum FPI Habib Rizieq mendatangi kantor Bareskrim. Dia menuturkan bahwa kedatangannya dalam posisi sebagai saksi ahli agama dalam kasus dugaan penistaan yang dilakukan gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama. ”Saya pastikan itu penistaan agama,” ujarnya.


    Maka, lanjutnya, diharapkan agar presiden Jokowi tidak melindungi pelaku penistaan tersebut. Selain itu, dengan kedatangannya di Bareskrim, maka akan lebih memantapkan sikap dari kepolisian. ”SKalau bisa hari ini gelar perkara untuk bsia menetukan status Ahok,” ujarnya.


    Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap Habisi Rizieq tersebut tentu dilakukan. pemeriksaan itu karena Habib Rizieq ini mengajukan diri sebagai salah satu saksi ahli dalam bidang agama. ”Tentunya tak ada masalah,” paparnya.


    Selain itu, kemarin Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan Pangdam Jaya Theddy Lhaksamana mendatangai Bareskrim. Mereka berkoordinasi dengan Kabareskrim terkait aksi demo yang akan dilakukan hari ini.


    Kapolda mengatakan bahwa posisi titik kumpul para demonstran telah diketahui. Semua sudut dari Masjid Istiqlal hingga Bareskrim akan dijaga. ”Balaikota dan kedutaan besar Amerika juga dijaga,” ungkap mantan Kadivpropam tersebut.


    Dia memastikan personil akan secara persuasive memperlakukan para demonstran. Bahkan, akan ada kompi yang disiapkan untuk menenangkan demonstran. Salah satunya, dengan kompi dzikir dan polwan berjilbab. ”Ada sekitar 5 kompi yang mereka memang ahli dzikir,” jelasnya.


    Di sisi lain, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan menyampaikan pendapat adalah hak masyarakat yang dijamin undang-undang. Namun terkait aksi masa 4 November, dia berharap para guru untuk mendahulukan kewajiban ketimbang haknya.
    "Kewajiban guru itu apa, ya mengajar,’’ jelasnya. Untuk itu Pranata mengatakan sebaiknya para guru untuk tidak ikut turun ke jalan. Para guru dihimbau konsentrasi mengajar di sekolah. Pranata mengatakan pernyataannya ini bersifat himbauan. Jadi tidak ada sanksi dari Kemendikbud bagi guru yang meninggalkan kelas untuk ikut aksi demonstrasi.


    Forum Rektor Indonesia (FRI) juga mengeluarkan pernyataan terkait aksi demonstrasi 4 November. Ketua FRI Rochmat Wahab menuturkan seluruh pimpinan perguruan tinggi diminta untuk tetap mengendalikan kegiatan akademik dan no akademik di kampus masing-masing. Jangan sampai ada aktivitas yang menyimpang dari tridharma perguruan tinggi.


    FRI menyampaikan masukan kepada kepolisian terkait tudingan penistaan atau pencemaran agama. Dia mengatakan penegak hukum harus bisa bersikap tegas terhadap pelanggaran hukum. ’’Tentunya dengan berpedoman pada undang-undang yang berlaku,’’ jelasnya. Rochmat berharap penegak hukum bekerja sesuai kaidah hukum tanpa terpengaruh tekanan massa. (byu/mia/jun/idr/wan)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top