• Berita Terkini

    Jumat, 07 Oktober 2016

    Propam Polres Sudah Periksa Perkara Ipda Nyariman, Ini Hasilnya..

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Kapolres Kebumen AKBP Alpen SH SIK MH mengatakan pihaknya melalui Propam telah melakukan pemeriksaan terhadap Kapolsek Karangsambung Ipda Nyariman yang ditemukan tewas gantung diri di ruang kerjanya.


    "Dari hasil pemeriksaan saat itu, almarhum memang mengaku telah menerima uang titipan sebesar Rp 250 juta. Katanya sih untuk membantu anak rekan sejawatnya agar bisa masuk polisi. Tetapi saat ditelusuri ke mana aliran uang tersebut, yang bersangkutan mengakui uang itu digunakan untuk kepentingan pribadinya," ujar Alpen  usai apel gelar pasukan Siaga Bencana di Alun-alun, Kamis (6/10/2016).

    Kapolres menambahkan, pemeriksaan dilakukan  pada 20 September 2016. Awalnya almarhum menerima Rp 150 juta dari Aiptu S, rekan korban yang juga anggota Polres Kebumen. Sementara sisanya ditransfer beberapa kali melalui rekening milik Ipda Nyariman.

    Kapolres menegaskan apa yang terjadi antara korban dengan Aiptu S murni persoalan utang-piutang . Dan, pihaknya sudah berupaya memediasi kedua belah pihak. Pada mediasi tersebut, almarhum sudah berkomitmen untuk mengganti uang yang dalam perjanjian disebut sebagai investasi.

    Disepakati, uang Rp 250 juta itu akan dikembalikan pada Rabu (5/10) sekira pukul 10.00 WIB. Bahkan Aiptu S juga sudah menunggu di Propam Polres untuk menerima uangnya. Hingga akhirnya tersiar kabar jika Ipda Nyariman ditemukan tewas gantung diri karena diduga tidak bisa mengembalikan uang milik rekan sejawatnya itu.

    Lalu bagaimana proses hukum terhadap kasus ini? Kapolres menuturkan jika secara pidana Ipda Nyariman tidak bisa dituntut karena sudah meninggal. Sementara tanggungan hutang Ipda Nyariman, Kapolres berusaha akan mencarikan solusi terbaik. "Kami akan berusaha menyelesaikan kasus ini sebaik-baiknya," tegas Kapolres.

    Disisi lain, Kapolres tak memungkiri soal isu mengenai uang puluhan bahkan ratusan juta untuk bisa masuk Polisi yang beredar di tengah masyarakat.

    Namun dia menegaskan jika proses penerimaan anggota Polri dilakukan dengan transparan, akuntable dan tanpa kolusi maupun nepotisme. Sehingga dia meminta masyarakat agar tidak tergiur tawaran seseorang yang menjanjikan bisa meloloskan putra-putrinya ke kepolisian dengan imbalan sejumlah uang. "Bahkan dalam proses pendaftaran maupun seleksinya pun gratis. Jadi kalau ada yang ngaku bisa meloloskan, saya kira itu mustahil," kata dia.

    Seperti diberitakan, Ipda Nyariman ditemukan tewas gantung diri di ruang kerjanya, Rabu (5/10). Jenazahnya ditemukan oleh anggotanya sendiri pukul 11.00 WIB. Di dekat jenasah korba, polisi menemukan surat wasiat dan seragam dinas yang dilipat rapi. Sementara jenasah korban ditemukan menggantung dengan seutas tali rafia mengikat di lehernya. Selain itu, korban hanya mengenakan kaos dalam.Aksi nekat itu dipicu persoalan korban dengan rekan sejawatnya AIPTU S, anggota Polsek Buayan yang menitipkan uang Rp 250 juta agar anaknya dapat diterima anggota Polri. Namun pada akhirnya, anak AIPTU S gagal tes masuk Secaba. Aiptu S lantas meminta uang Rp 250 juta yang sudah diterima korban dikembalikan.  (has)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top