 |
| IMAM/EKSPRES |
Sarapan yang diberikan terdiri dari nasi bungkus lengkap dengan sayur dan lauknya. Bukan hanya itu saja, terkadang di halaman rumah tersebut juga tersaji gorengan dan jajanan. Bagi pengguna jalan dan anak-anak yang sudah paham, akan langsung berhenti dan mengambil sarapan saat melewati jalan itu.
Program sarapan gratis tersebut, awalnya merupakan inisiatif pribadi Mundir Hasan. Dengan keinginan untuk bersedekah dia bersama istrinya menyiapkan 75 nasi bungkus. Apa yang dilakukannya ternyata mengundang simpatik warga. Warga pun banyak yang turut titip makanan. Alhasil hingga kini terdapat ratusan nasi bungkus yang dibagikan untuk pengguna jalan.
Kepada Ekspres, pemilik Omah Cokelat Angkringan Bogowonto ini menjelaskan, sarapan merupakan hal yang penting untuk para siswa. Dengan sarapan maka kondisi kesehatan para siswa akan terjaga. Selain itu berbagi dengan sesama juga akan menciptakan suasana yang positif. “Ini dapat menumbuhkan kepedulian yang tinggi antar masyarakat,” tuturnya, beberapa waktu lalu.
Mundir menjelaskan, dahulu orang-orang kerap menyediakan tempat minum di depan rumah. Bahkan orang dulu juga membuat sumur di depan rumah. Hal ini dikandung maksud agar para tetangga dan pengguna jalan dapat mengambil air dengan mudah. Seiring perkembangan hal baik itu kian memudar. Bahkan orang yang menyediakan air untuk pengguna jalan hampir sudah tidak ada. “Padahal itu merupakan bentuk sedekah yang sangat baik,” paparnya.
Dengan adanya sarapan gratis ini, juga memfasilitasi warga masyarakat yang ingin bersedekah. Adanya dukungan dari masyarakat yang turut menyumbang menunjukkan bahwa sikap gotong-royong dalam diri masyarakat sebenarnya masih sangat tinggi. “Yang dibutuhkan saat ini adalah, mau menjadi fasilitator yang amanah. Jika sudah demikian maka masyarakat akan percaya,” terangnya.
Program sedekah tersebut juga mendapatkan dukungan penuh dari Ketua RT 5 RW 1 Bokiran. Pihaknya akan mengumumkan program tersebut pada kegiatan RT. Dengan demikian diharapkan jumlah warga yang bersedekah semakin banyak. “Kalau ini dilakukan secara berjamaah oleh semua warga RT 5 RW 1, tentunya jumlahnya semakin banyak,” ucapnya. (mam)
