• Berita Terkini

    Selasa, 04 Oktober 2016

    Kuliah Nyambi Kerja di Australia, Gadis Buluspesantren ini Mampu Membeli Mobil Sendiri

    Dika Lokaarta (kiri) bersama ibunya.
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Mahalnya biaya kerap menjadi momok bagi orang tua maupun para pelajar yang hendak melanjutkan kuliahnya apalagi ke luar negeri. Tak heran jika banyak orang tidak melanjutkan kuliah lantaran tidak mempunyai biaya. Namun kenyataannya, tidaklah selalu demikian, kuliah dapat juga dilaksanakan sambil bekerja.

    Hal ini seperti yang dilakukan oleh Dika Lokaarta (22) warga RT 1 RW 5 Desa Klapasawit Kecamatan Buluspesantren. Sejak tanggal 28 Februari 2014 silam, Loka yang merupakan lulusan SMA Negeri 2 Kebumen itu, berangkat kuliah ke Kampus Bridge Business College Pty Ltd mengambil jurusan Diplima Acounting, lalu pindah ke Kampus Kent Street Sydney di Negara Australia.

    Bukan hanya mampu membiayai kuliahnya saja, dengan kerja keras dan belajar, remaja yang lahir pada tanggal 29 Agustus 1994 itu pun kini sudah mampu membeli mobil sendiri, dengan hasil bekerja di Australia.

    Gadis dengan dengan zodiak Virgo itu, tidak lagi dibiayai oleh orang tuanya sejak tiga bulan kuliah. Anak dari pasangan Drs Kusmantoro dan Dra Budi Nurhayati ini, telah mampu menunjukan bahwa kuliah dapat dilaksanakan sambil bekerja. Sedangkan soal biaya tidak menjadi alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan. “Sejak tiga bulan kuliah, kami sudah tidak lagi membiayai Dika,” tutur Dra Budi Nurhayati, kepada Ekspres, Senin (3/10/2016).

    Dra Budi Nurhayati yang juga menjabat sebagai Kasi Kurikulum dan Peningkatan Mutu SMK pada Dinas Dikpora itu mengemukaan, Loka dapat kuliah di Australia berkat Naresy Internasional Education Consultant (NIEC). Bagi yang berminat kuliah di Australia dapat menghubungi NIEC Indonesia, yang berkantor di Denpasar dan Yogjakarta. “Bisa juga menghubungi saya, syaratnya harus dapat berbahasa Inggris. Kalau belum bisa Bahasa Inggris dapat mengikuti les,” katanya.

    Di Australia lanjutnya, mahasiswa dapat kuliah sambil kerja, dan itu dilakukan secara legal. Para mahasiswa dapat  bekerja 20 jam per minggu di luar jam kuliah. Bahkan pada musim libur bisa mencapai 40 jam per minggu. “Lapangan kerja di Australia diprioritaskan bagi para pelajar atau yang kuliah di sana. Anak saya bekerja di pabrik makanan siap saji dan toko aksesoris. Setiap bulan dapat bekerja hingga 80 jam, sedang per jamnya, digaji 15-20 Dollar Australia,” paparnya.

    Budi Nurhayati menambahkan, Dika pada awalnya kuliah di Imagine Education Australia  di Goaldcoast , mengambil kelas Bahasa Inggris, setelah itu pindah dan mengambil kelas bahasa lagi, lalu melanjutkan Certificate III of Business Management di Sydney. “Jadi pertama ke Goaldcoast tiga bulan, terus pindah ke Sydney,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top