• Berita Terkini

    Jumat, 30 September 2016

    KPK Periksa Dirut Bulog

    JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai mendalami kasus suap yang melibatkan mantan ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman. Kemarin (29/9), Direktur Utama Badan Urusan Logistik Djarot Kusumayakti dipanggil penyidik KPK sebagai saksi.



    Plt Kepala Biro Humas KPK Yayuk Andriani menuturkan penyidik memerlukan keterangan Djarot untuk mengorek tentang tata aturan gula impor. Termasuk tugas dan tangggung jawab Bulog dalam gula impor tersebut. "Diperiksa terkait tata niaga gula, kewenangan-kewenangan bulog dan kaitannya dengan kasus kuota gula impor," ujar dia kemarin.



    Dalam kasus suap itu, Irman diduga menerima uang sebesar Rp 100 juta dari pengusaha Xaveriandy Sutanto . Pemberian itu ditujukan untuk memperlancar pemberian jatah distribusi gula impor bulog. Bulog punya gula impor yang harus didistribusikan ke masyarakat. Nah, CV Semesta Berjaya menjadi salah satu distributor.



    Selain Djarot, dalam jadwal pemeriksaan KPK ada pula istri Irman, Liestiyana Rizal Gusman dan Djoko Suprianto (ajudan Irman) yang akan dimintai keterangan. Mereka berstatus sebagai saksi.



    Yayuk menyebutkan penyidik perlu meminta keterangan dari dua orang itu mengenai peristiwa pada saat operasi tangkap tangan. Selain itu, informasi terkait peristiwa-peristiwa lain yang berkaitan hubungannya dengan kasus tersebut. "Mereka memiliki keterangan yang relevan dengan kasus yang terkait, begitu juga hari ini ada pemeriksaan terhadap ajudan dan juga istri dari IG," imbuh dia.



    Sementara itu pagi kemarin (29/9), Wakil Presiden Jusuf Kalla menjenguk Irman Gusman di Rutan Guntur di Jalan Sultan Agung No 33, Manggarai, Guntur, Jakarta Selatan. JK yang ditemani juru bicaranya Husain Abdullah datang sekitar pukul 09.30. Mereka berbincang sekitar sekitar 25 menit.



    "Soal kesehatan dan lain-lain. Soal kegiatan selama di (rutan) Guntur," ujar Husain menjelaskan obrolan JK dan Irman. menurut Husain JK tidak membawa apapun untuk Irman. "Cuma silaturahmi aja. Suasananya akrab penuh persahabatan," imbuh dia.





    JK dan Irman memang cukup dekat. Dalam beberapa kegiatan yang dilakukan JK seperti kunjungan ke daerah, Irman juga turut serta. Kedekatan mereka bisa jadi karena sama-sama keluarga besar Korps Alumni Himpunan mahasiswa Islam (KAHMI) yang baru saja menggelar perayaan ulang tahun emas Rabu (28/9) malam. "Iya ada juga cerita soal acara (KAHMI) yang ramai semalam (kemarin lusa malam)," imbuh Husain.



    Pria berdarah Bugis itu berharap pertemuan itu tidak diartikan macam-macam. Menurut dia itu adalah pertemuan yang biasa saja antarsahabat yang sudah dekat sejak lama. "Wajar seorang kawan menjenguk kawan yang sedang kesusahan," tambah dia.



    Plt Kepala Biro Humas KPK Yayuk Andriani menuturkan bahwa memang benar ada ijin yang diajukan Wapres JK kepada penyidik KPK untuk menjenguk Irman. Penyidik yang memberikan pertimbangan penjenguk disetujui untuk mengunjungi atau tidak. Senin dan Kamis memang jadi hari besuk. "Hari ini (kemarin,red) sudah keluar ijin itu jadi sudah bisa dijengkuk," kata dia. (jun)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top