 |
| ilustrasi |
Tindak penipuan itu terkuak lantaran bus yang seharusnya menganggut mereka tidak kunjung datang saat waktu pemberangkatan. Merasa kesal, para calon penumpang tersebut lantas melaporkan tindakan pemilik agen ke Polsek Kutoarjo.
Salah satu penumpang, Aji, mengatakan, mereka dijadwalkan berangkat Jumat (15/7), pukul 14.00 WIB. Namun sampai Sabtu (16/7) mereka belum diberangkatkan oleh pihak agen bus. Pemilik agen beralasan bahwa bus mengalami kecelakaan.
"Pemilik agen berjanji akan mengembalikan uang esok harinya. Tapi sampai hari yang dijanjikan uang tidak juga dikembalikan kepada para penumpang," ucapnya.
Kapolsek Kutoarjo, AKP Sugeng Sargijono mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, uang para penumpang ternyata dibawa kabur pemilik agen dan digunakan untuk membayar hutang.
"Totalnya ada 71 penumpang yang uangnya dibawa kabur. Semua uang penumpang dipakai untuk bayar hutang dan kontrakan," jelasnya.
Dikatakan kasus tersebut masuk dalam tindak dugaan penipuan, lantaran pemilik agen tidak mampu mengembalikan uang para penumpang. Tersangka dijerat pasal 372 Subsider
378 KUHP tentang penggelapan dan atau penipuan.
"Total kerugian ditaksir mencapai 23 juta. Dari 71 penumpang, ada yang berangkat ke Jakarta dan luar Jawa, yang ke Jakarta bayar Rp. 300 ribu, dan yang ke luar jawa Rp. 550 ribu," tambahnya.
Kapolsek menambahkan, pihaknya telah berkordinasi dengan Kapolres Purworejo dan Pemerintah Daerah (Pemda) guna mengupayakan nasib para penumpang agar tidak terlantar."Kami akan menyediakan bus dari Pemda untuk mengangkut penumpang yang ke Jakarta. Sementara yang ke luar Jawa masih kita fikirkan," tandasnya. (ndi)
