• Berita Terkini

    Selasa, 05 Juli 2016

    Kijang Hajar Tronton di Cilacap, 7 Luka-luka

    HARYADI/RADARBMS
    CILACAP - Kecelakaan lalu lintas mewarnai perjalanan mudik H-2 lebaran tahun ini. Peristiwa tragis ini melibatkan satu unit kendaraan kijang yang dikemudikan oleh Salam, warga Jalan Bintara 8 RT 04 RW 03 Keluaran Bintara, Bekasi. Kendaraan bernopol B 1464 ZR ini menghantam truk tronton bermuatan LPG yang tengah melaju di Kecamatan Cimanggu menuju arah Jawa Barat.

    Dari penuturan sejumlah saksi dilokasi kejadian, peristiwa yang terjadi pada pukul 09.00 Senin (4/7/2016) kemarin bermula saat kijang tengah melintas di depan Puskesmas Cimanggu 2 dari arah Jawa Barat. Tepat di lokasi kejadian, datang truk LPG bernopol D 9609 AC yang dikemudikan oleh Eman, warga jalan Babakan Irigasi RT 04 RW 07, Bandung. Kijang tersebut terlalu ke kanan dan tabrakanpun tidak bisa dihindari.

    Alhasil, moncong kijang rusak berat karena diperkirakan kendaraan ini tengah melaju kencang. Sementara kepala truk tronton tidak banyak mengalami kerusakan. Namun kendaraan ini tidak bisa digerakan sama sekali dan bagian depan sampai bergeser ke kanan dan memakan ruas jalan.

    "Kami perkirakan, pengemudi kijang tidak hilang konsentrasi hingga tidak mampu mengendalikan laju kendaraan," ujar Kapolres Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya melalui Kasat Lantas, AKP M. Taat Redianto, kemarin.

    Dia memastikan, tidak ada korban jiwa. Namun ada 7 korban luka-luka ringan dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Korban diperkirakan merupakan penumpang mobil kijang melihat kondisi moncong yang rusak parah karena menghantam keras kepala truk tronton itu.

    "Ada tujuh korban luka-luka," katanya.

    Akibat kejadian ini, arus lalu lintas di jalur selatan nasional sempat terhambat sampia sekitar 3 jam. Pasalnya, petugas membutuhkan waktu cukup lama untuk mengevakuasi truk tronton sekaligus mengganti kepala truk tersebut.

    "Kami sempat terkendala karena kepala truk harus kami datangkan dari Jawa Barat. Butuh waktu sekitar tiga jam. Tapi setelah kepala datang, evakuasi berjalan sekitar lima belas menit dan lalu lintas berangsur kembali lancar," terangnya.

    Sementara itu, selama proses evakuasi kemarin seluruh kendaraan dari arah Purwokerto maupun Jawa Barat harus bergantian melalui lokasi kecelakaan. Akibatnya, antrian kendaraan mengular sejauh kurang lebih 5 KM ke arah Jawa Barat, tepatnya sampai depan pasar Cilumuh Desa Rejodadi.

    Pasca petugas berhasil mengevakuasi seluruh kendaraan, kemacetan justru tidak terhindarkan. Titik kemacetan ini berasal dari barat pasar Senen Desa Cimanggu Kecamatan Cimanggu hingga perbatasan Kecamatan Majenang, tepatnya depan pasar Cilumuh Desa Rejodadi. Bahkan di depan pabrik terpentin Gondorukem, kendaraan nyaris tidak bisa bergerak sama sekali.

    Ini terjadi karena kendaraan dari arah barat berjejer tiga mulai dari barat pasar Senen hingga depan pabrik terpentin. Petugas di kedua titik ini harus bekerja ekstra keras agar kendaraan dari arah barat bisa bergerak bergantian.

    "Dari jam sembilan, kendaraan dari Cimanggu sampai pasar Cilumuh tidak bergerak sama sekali," ujar Pratama, warga Desa Cimanggu, kemarin. (har)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top