• Berita Terkini

    Selasa, 21 Juni 2016

    Bantuan untuk Korban Longsor Sempor Berlebih, Banyak yang Mubazir

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Musibah banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kebumen memantik perhatian banyak pihak. Bantuan terus mengalir. Sayangnya, banyaknya bantuan tersebut saat ini hanya terpusat di Desa Sampang Kecamatan Sempor. Bantuan yang hanya terkonsentrasi di satu titik ini belakangan menimbulkan persoalan.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Eko Widiyanto mengaku sangat mengapresiasi pihak-pihak yang menyalurkan bantuan demi meringankan penderitaan para korban bencana alam. Namun, diakuinya, terkonsentrasinya bantuan di Desa Sampang Kecamatan Sempor menjadi persoalan tersendiri. Mengingat, di Kebumen, bencana tak hanya terjadi di Desa Sampang Kecamatan Sempor. Bencana juga terjadi di Kecamatan Buayan dan Rowokele yang sama-sama membutuhkan bantuan.

    "Kami menghimbau agar warga masyarakat yang hendak menyalurkan bantuan tak hanya berpusat di Sampang. Sebab masih ada bencana dan korban lain di Kecamatan Buayan dan Rowokele. Mereka membutuhkan bantuan, utamanya bahan material bangunan," ujar Eko seperti dituturkan Kasie Kedaruratan pada BPBD, Arif Rahmadi SSos, Senin (20/6/2016).

    Menurut Arif, banyak diantara donatur itu menyalurkan bantuan sendiri-sendiri, bahkan ada yang langsung datang ke lokasi. Atau sebagian melalui perangkat desa setempat. Sudah begitu, jenis bantuan yang datang masih terbatas pada logistik.

    Bukannya tidak menghargai bantuan itu, kata Arif, ada bantuan yang lebih diperlukan korban bencana saat ini, yakni material bangunan. Itu lantaran ada sebagian warga yang rumahnya rusak akibat longsor.

    Banyaknya bantuan logistik, kata dia, membuat banyak bantuan menjadi mubazir. Apalagi, kebutuhan logistik sampai saat ini sudah mencukupi. Baik bagi para anggota tim pencari maupun masyarakat dan kerabat korban longsor. "Kami menghimbau agar warga masyarakat yang hendak menyalurkan bantuan tak hanya berpusat di Sampang. Sebab masih ada bencana dan korban lain di Kecamatan Buayan dan Rowokele. Mereka membutuhkan bantuan, utamanya bahan material bangunan," ujarnya.

    Terkait hal itu, Arif menyarankan bantuan itu nantinya disalurkan melalui BPBD untuk mengantisipasi adanya salah penyaluran. "Kalau penyaluran bantuan masih sendiri-sendiri seperti ini, bantuan sangat mungkin bisa salah sasaran," ujarnya.

    Seperti diberitakan,  banjir bandang dan longsor terjadi di Kebumen akibat hujan deras dan angin kencang, Sabtu (18/6). Sebanyak 6 orang tertimbun di Desa Sampang Kecamatan Sempor. Hingga Senin, 3 korban sudah ditemukan sementara tiga masih dalam pencarian. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top