• Berita Terkini

    Minggu, 10 April 2016

    Tadarus Yasin Bentengi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sedikitnya 500 jamaah membanjiri Majid Az Zuhud RT 3 RW 1 Kauman Desa/Kecamatan Petanahan, Jumat malam (7/4/2016). Selain kegiatan selapanan rutin, para hadirin yang juga anggota Majelis Tadarus Surat Yasin itu  memperingati Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW.

    Majelis Tadarus Surat Yasin, yang dibentuk pada bulan Syawal lalu bertujuan untuk membetengi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.  Jamaah yang berdiri di bawah nasehat, mubaligh  ternama Pengasuh Ponpes At Taujieh Desa Kebasean Banyumas KH Drs Zuhrul Anam tersebut aktif melaksanakan pengajian selapanan setiap malam Jumat Pon.

    Hadir dalam acara tersebut, Ketua MWC NU Petanahan Muqorrobin, perwakilan Ansor Kecamatan Petanahan Awaludin dan Ketua Ansor Kebumen Riwan.  Acara yang juga mengundang KH Drs Zuhrul Anam tersebut dihadiri oleh sekitar 500 jamaah.

    Dalam pengajian yang dihadiri oleh para jamaah Selapanan Majelis Tadarus Surat Yasin dan juga masyarakat umum itu, sebelum maungidhotul hasanah KH Drs Zuhrul Anam juga mengaji kitab “Agamamu Dalam Bahaya” karangan Al-'Allamah Abu 'Abdullah 'Alawi al-Yamani.

    Salah satu panitia pelaksana, Ahmad Fauzin mengatakan jamaah tadarus Surat Yasin kini aktif dan tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Kebumen. Jamaah tadarus Surat Yasin, bertujuan untuk membentengi aliran Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dari berbagai pihak yang selama ini cenderung membesar-besarkan masalah kecil seperti bid’ah dan lain sebagainya. “Saat ini banyak sekali pihak yang ingin menghancurkan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, maka dari itu kita harus membentenginya,” tuturnya.

    Dalam sambutannya pengasuh masjid Az Zuhud KH Muhammad Daenuri mengatakan, manusia harus istiqomah dalam beribadah. Alloh lebih menyukai hambanya yang beribadah secara rutin meskipun sedikit demi sedikit, daripada beramal banyak namun hanya sesekali dilaksanakan. “Itu kenapa istiqomah lebih baik dari pada 1000 karomah,” paparnya.
    Sementara itu dalam Maungidhotul Hasanah KH Drs Zuhrul Anam menyampaikan, pemerintah harus turut andil dalam persoalan dan kemelut yang berkaitan dengan agama. Kendati demikian dalam persoalan yang berkaitan dengan urusan agama, maka pamerintah seharusnya juga melibatkan para ulama. “Saat ini mulai marak permintaan dari masyarakat untuk pernikahan sejenis, dengan alasan hak asasi manusia. Padahal hal tersebut jelas-jelas bertentangan dengan syariat agama,” ucapnya.  (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top