 |
| FEMI NOVIYANTI/RADAR KUDUS |
Saat hadir di Pendopo Kabupaten Jepara kemarin, Dian Sastro tampil nyentrik dengan paduan kebaya putih lengan pendek dan kain batik warna biru navy. Busana itu dipadukan dengan slip shoes. Perempuan cantik itu tampil dengan tatanan rambut diikat ke belakang. Dia juga banyak memakai aksesori, baik kalung maupun gelang di tangannya. Tak ketinggalan kaca mata nyentrik yang menyatu dengan wajahnya.
Selama satu setengah jam, mulai pukul 10.30 sampai 12.00 WIB Dian Sastro menjadi pusat perhatian di Pendopo Kabupaten. Ratusan peserta seminar nasional bertajuk Spirit Kartini dalam Membangun Bangsa yang Mandiri, Kreatif dan Berkarakter yang datang dari berbagai daerah antusias menyimak apa yang disampaikannya. Mereka juga mengabadikan setiap gerak pemeran Kartini di film besutan Hanung Bramantyo tersebut.
Dian Sastro mengawali pertemuan itu dengan menyinggung kehidupan pribadinya. Salah satunya terkait tantangan untuk berkarya di sela-sela menjadi ibu rumah tangga. Baginya, menjadi ibu tak mematahkan langkahnya untuk mengenyam pendidikan dan mengembangkan karirnya. ”Saya kuliah S2 saat hamil anak kedua, selain itu setelah menikah dan menjadi ibu saya juga masih bisa menjajal beragam profesi. Mulai bekerja kantoran sebagai konsultan, membuka online shop sampai main film,” katanya.
Apa yang dilakukan itu, lanjutnya, berdasarkan inisiatifnya sendiri. Baginya, memiliki kemandirian finansial sangat penting. ”Sebagai perempuan harus mapan karir sebelum menikah, sehingga kalau nikah punya penghasilan finansial yang stabil. Karena itulah para perempuan harus kreatif dan mencapai karir setinggi-tingginya untuk masa depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Hanung Bramantyo menyatakan, sebelumnya dia telah menawarkan beberapa film ke Dian Sastro. Dan pada film Kartini itu, dia bisa bekerja sama dengan aktris kenamaan tersebut.
Mengenai sosok Kartini sendiri, Hanung menambahkan, sosok Kartini penting tidak hanya untuk perempuan. Karena laki-laki juga membutuhkan perempuan untuk mendorong kesuksesannya.
Sosok kartini juga mampu menginpirasi banyak pihak. Tak hanya di bidang pendidikan tetapi juga di bidang UMKM dan kemandirian perempuan. Sebagai perempuan yang dipingit, dia tak hanya aktif menuangkan buah pikirannya. Tetapi dia mampu mengembangkan beragam ketrampilan mulai dari ukir sampai batik. ”Sehingga banyak yang tahu kerajinan baik ukir maupun yang lainnya. Banyak juga yang mengenal Jepara melalui Kartini,” terangnya.
Mengenai film kartini yang diproduksi sendiri, Hanung menambahkan, saat ini skenario sudah jadi dan sudah diserahkan ke Hadi Priyanto selaku pembina pembuatan film tersebut. ”Selain itu saya juga sedang membuat Dian Sastro menjadi lebih Jawa,” kelakarnya. (emy)
