 |
| imamm/ekspres |
Selama tiga hari terakhir pula, Kasmini (39) yang tidak lain adalah ibu kandung Ika, terus menangis. Pihak keluarga meminta masyarakat Kebumen memaafkan dan polisi membebaskan Ika agar bisa kembali berkumpul bersama keluarga.
“Ibu nangis terus, Mas...,” tutur Agus Arifin (15) adik kandung Ika saat wartawan koran ini menyambangi rumahnya, di RT 8 RW 2 Desa Karangkembang Kecamatan Alian, Minggu (20/3).
Agus juga bercerita, sejak Ika diamankan polisi pada Jumat lalu, ibunya seringkali termenung. Saat itulah, ibunya terlihat menangis diam-diam. Dia pun berharap agar kakaknya dapat dimaafkan dan dibebaskan dari kantor polisi. “Sakniki keluarga sagete mung donga bareng-bareng. Mugi –mugi Ika saget medal saking kantor polisi. Kulo melas kalih ibu, mrebes mili mawon,” katanya didampingi Heri adiknya yang baru kelas VI SD. Adapun Ika merupakan anak keempat dari keluarga tersebut.
Pasangan Tarsono (40) dan Kasmini merupakan salah satu dari Rumah Tangga Miskin (RTM) di Desa Karangkembang Kecamatan Alian. Orang tua Ika, selalu disibukan dengan pekerjaanya, yakni sebagai petani dan buruh tani. Maklum dia sendiri mempunyai delapan orang anak.
Karena kesibukannya, perhatian orang tua Ika kepada anak-anaknya pun tidak maksimal. Akibatnya Ika menjadi salah pergaulan dan masuk ke dalam komunitas anak punk. Ika sendiri hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP. Sempat belajar di SMK, Ika keluar di kelas II karena alasan biaya. Ika juga sempat merantau ke Jakarta, namun tidak betah dan akhirnya bekerja di Pasar Tumenggungan sebagai pelayan toko.
Celotehan Ika di Facebook memang mengundang reaksi dan membuat geram warga masyarakat Kebumen atau khususnya netizen. Itu setelah Ika melecehkan Kebumen dengan kalimat-kalimat sarkastik yang kemudian memicu reaksi keras masyarakat Kebumen. (mam)
