• Berita Terkini

    Jumat, 13 November 2015

    Siswa SD Tewas Tenggelam, Polisi Diminta Lakukan Penyelidikan Menyeluruh

    imam/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Meninggalnya dua siswa SD Islam As-Salaam Desa/Kecamatan Pejagoan pada saat jam pelajaran sekolaj menuai keprihatinan sejumlah pihak. Tokoh masyarakat Desa/Kecamatan Pejagoan sekaligus praktisi hukum Kebumen,  HD Sriyanto SH MH MM meminta aparat kepolisian melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap peristiwa itu.

    Abdul Malik Alfansani (11) dan Usamah (12) ditemukan tewas tenggelam di  kubangan bekas galian genteng yang tak jauh dari sekolah mereka, Kamis (12/11/2015) pagi. Kedua bocah yang masih duduk di kelas V SD itu ditemukan oleh gurunya sekitar 08.30 WIB.

    Sriyanto sangat menyesalkan peristiwa itu. Mengingat, kejadian itu terjadi saat jam pelajaran. "Tentu ini menjadi keprihatinan bersama dan bisa menjadi pelajaran kepada semua pihak khususnya sekolah, agar lebih ketat mengawai anak didik," ujar pengacara yang berkantor di Jalan Gelora Blok B no 12 Pejagoan, tak jauh dari lokasi terjadinya musibah itu.

    Dari sisi hukum, Sriyanto mendorong aparat kepolisian agar melakukan penyelidikan menyeluruh. Dia mengingatkan, bila terbukti ada unsur kulpa/alpa atau sangat tidak memerhatikan, ada pasal yang mengatur yakni pasal 359 KUHP. "Polri wajib hukumnya melakukan penyelidikan. Bila terbukti ada unsur kelalaian dalam hal pihak sekolah, pasal 359 KUHP. Proses hukum tetap bisa berjalan meskipun pihak keluarga tidak melakukan penuntutan," ujar pengacara senior Kebumen tersebut.

    Kapolres Kebumen AKBP Faizal SIK MH melalui Kapolsek Pejagoan AKP Sugiriyanto juga mengungkapkan penyesalannya atas kejadian tersebut. Menurutnya, ada unsur keteledoran dari pihak sekolah dalam kejadian itu.

    Salah satunya soal tak adanya pagar di lingkungan sekolah. Padahal, sekolah itu berada tak jauh dari kolam sisa galian genteng yang airnya cukup dalam. “Saya harap kejadian ini terjadi untuk pertama dan terakhir.  Pihak sekolah seharusnya memagar lokasi sekolah meski hanya menggunakan bambu,” ucapnya.

    Namun dalam hal ini, ia mengaku memilih menyerahkan pada pihak keluarga apakah akan menempuh jalur hukum atau tidak.(mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top