• Berita Terkini

    Selasa, 09 Agustus 2022

    Kemarau Basah, Tani Ternak Perlu Perlakuan Khusus


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Beberapa waktu terakhir sempat terjadi hujan. Padahal secara umum kini masih musim kemarau. Hal inilah kerap disebut dengan istilah kemarau basah, dimana terjadi hujan pada musim kemarau.


    Adanya kemarau basah, tentunya membuat berapa hal yang biasanya diperlakukan umum, kini harus mendapat perlakuan khusus. Ini baik pada dunia peternakan, pertanian maupun kesehatan.


    Pada peternakan ayam misalnya, ada peternak kecil yang mengaku beberapa ayamnya terserang sakit. Bahkan hal tersebut membuat ayamnya banyak yang mati. Pada dunia pertanian, secara umum masyarakat baru selesai panen padi. Ini kemudian diteruskan dengan penanaman palawija seperti kacang hijau. 

    Tanaman kacang hijau sendiri tidak tahan terhadap air, terlebih pada awal-awal penanaman. Hal ini bisa berdampak pada gagalnya penanaman kacang hijau yang berdampak pada gagal panen.


    Akif Fatwal Amin salah satu petani Warga Surotrunan Alian menyampaikan beberapa petani sempat membuat kalenan (drainse) serta bedengan pada tanaman kacang hijau di sawah.  Diharapkan bedengan dapat menyelamatkan tanaman kacang hijau dari rendaman air. “Kalau teredam biasanya tanaman akan busuk dan mati. Selain itu pertumbuhannya juga dapar terganggu,” tuturnya, Selasa (9/8/2022).


    Adanya kematau basah juga berpangaruh pada tanaman porang. Dimana seperti diketahui, tanaman porang akan melakukan dormansi di musim kemarau. Adapun umbi porang akan kembali bertunas jika turun hujan.


    Adanya hujan di musim kemarau juga dapat membuat umbi porang yang terbenam di dalam tanah bertunas. Parahnya saat umbi bertunas, tentunya membutuhkan nutrisi dan air untuk hidup. Jika hujan kemudian tidak lagi turun, tentunya pertumbuhannya akan terganggu.

    Adanya kemarau basah dapat berpengaruh pada umbi porang yang tidak dipanen. Atau umbi yang masih berada di dalam tanah. Adapun bagi umbi yang telah dipanen dan disimpan tentunya tidak akan menjadi persoalan. 


    Akif juga menyampaikan terkadang ada beberapa petani porang yang sengaja tidak memanen umbinya. Hal ini lantaran umbinya masih kecil. Membiarkan umbi tetap berada di tanah akan menghemat biaya dan tenaga untuk penanaman kembali saat musim tanam tiba. “Nah pada musim kemarau inilah umbi porang akan dorman. Umbi akan kembali tumbuh saat terkena air hujan,” jelasnya. 


    Dalam dunia kesehatan juga terdapat hal yang musti diwaspadai. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2Kemas) pada Dinkes Kebumen dr Aurina Widya Hapsari menyampaikan kemarau basah terdapat beberapa penyakit yang mesti diwaspadai. “Ini diantaranya deman berdarah, flu dan diare,” ucapnya.

    Dari beberapa sumber disebutkan tahun 2022 ini, merupakan tahun ke 3 dari episode fenomena La Nina berantai. episode La Nina berantai ini dilihat dari kondisi fenomena La Nina yang saat ini masih terpantau menguat di semester kedua tahun 2022.


    Terinformasi pula penyebab terjadinya hujan di musim  kemarau adalah pembentukan Dipole Mode negatif di Samudera Hindia. Dipole Mode sendiri adalah fenomena anomali di laut. Ini dengan ciri-ciri terjadi penyimpangan suhu di laut yang berlawanan dengan bagian barat dan timur.(mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top