• Berita Terkini

    Kamis, 04 Agustus 2022

    BPJS Kesehatan Bakal Berlakukan Aturan Skrining Riwayat Kesehatan


    KEBUMEN– Kesadaran warga akan betapa pentingnya menjaga kesehatan semakin meningkat. Salah satunya tercermin dengan peningkatan jumlah warga yang melakukan  skrining riwayat kesehatan. 


    Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kebumen, Titus Sri Hardianto menyampaikan capaian skrining riwayat kesehatan pada tahun 2021  mengalami peningkatan signifikan mencapai 2,2 juta peserta.


    Namun dengan pentingnya skrining riwayat kesehatan, jumlah itu terus diupayakan untuk ditingkatkan. “Skrining riwayat kesehatan berperan sebagai upaya preventif untuk meminimalisir potensi resiko penyakit. Untuk tahun ini target capaiannya meningkat menjadi 10 juta peserta," ujar Titus Sri Hardianto pada kegiatan r sosialisasi kebijakan skrining riwayat kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebelum mengakses layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) kepada Person In Charge (PIC) FKTP secara online pada Selasa (02/08). 


    Berdasarkan hasil evaluasi, masih ujar Titus, sskrining riwayat kesehatan berhasil menjaring peserta dengan potensi resiko penyakit yaitu 14% resiko hipertensi, 6% resiko jantung koroner, 3% resiko ginjal kronik, serta 3% resiko diabetes mellitus


    Dan, BPJS Kesehatan bakal menerapkan kebijakan pengisian skrining riwayat kesehatan ini sebelum peserta JKN mengakses layanan di FKTP.   Melalui kebijakan ini peserta JKN yang belum isi skrining riwayat kesehatan akan diminta melakukan pengisian skrining. Peserta wajib mengisinya terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke proses pendaftaran. 


      “Peserta JKN bisa melakukan skrining riwayat kesehatan melalui kanal yang tersedia diantaranya melalui aplikasi Mobile JKN, website BPJS Kesehatan, Chat Asisstance BPJS Kesehatan (CHIKA) dan aplikasi Pcare FKTP,”imbuhnya. 


      Ia menekankan kebijakan ini memiliki tujuan baik itu bagi peserta JKN, bagi FKTP maupun bagi BPJS Kesehatan sendiri. Bagi peserta JKN yaitu kepastian layanan bagi seluruh peserta JKN, khususnya peserta sehat atau yang belum pernah berkunjung ke fasilitas kesehatan baik tingkat pertama maupun rujukan tingkat lanjut (FKRTL), mengetahui potensi risiko penyakit kronis sedini mungkin, sehingga dapat ditindak lanjuti segera. 


    Kemudian bagi FKTP profiling potensi penyakit peserta terdaftarnya, meningkatkan kontak dengan peserta, menunjang capaian indikator kapitasi berbasis kinerja (KBK),  nilai kinerja KBK maksimal, dan membantu tatalaksana penyakit peserta sedini mungkin, serta mengoptimalkan peran FKTP sebagai gatekeeper dan care coordinator.

    Sedangkan bagi BPJS Kesehatan bermanfaat untuk yakni meningkatkan kepuasan peserta, meningkatkan capaian promotif preventif JKN, dan dampak jangka panjang mengendalikan rasio rujukan. Titus menghimbau agar PIC FKTP secara aktif melakukan kontrol penuh dan mengoptimalkan perannya dalam meningkatkan capaian pemanfaatan skrining riwayat kesehatan pada peserta JKN. PIC FKTP Klinik Mentosaran, Lusi Estiana, menyampaikan kegiatan sosialisasi skrining riwayat kesehatan ini adalah wujud kolaborasi BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan dalam menyukseskan Program JKN. Melalui skrining riwayat kesehatan peserta JKN mendapat manfaat untuk dapat mendeteksi secara dini tentang potensi resiko penyakit. Harapannya hal ini dapat meningkatkan kepuasan peserta JKN. 

    “Skrining riwayat kesehatan sangatlah bagus. Kami sebagai petugas kesehatan siap membantu untuk meningkatkan capaian skrining. Program JKN sepenuhnya akan kami dukung,”ungkapnya. (fur/rn)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top