![]() |
ADENNYAR WYACAKSONO/JAWA POS RADAR SEMARANG
|
Yakni Dream Museum Zone (DMZ), yang menawarkan gambar tiga dimensi (3D) yang begitu mengesankan.
Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kehadiran Dream Museum Zone 3 D yang mengangkat konsep living heritage di Kota Lama.
“Dengan adanya wahana baru ini, Kota Lama tidak hanya sekadar menjadi wisata heritage saja, tapi juga ada sentuhan modern di dalamnya, seperti Dream Museum Zone 3D ini,” katanya.
Pemilik DMZ sendiri menggunakan gedung Van Dorp, menurut dia bisa menjadi destinasi baru di Kota Semarang. Sebelumnya, DMZ sudah dikenal di beberapa kota besar di dunia dan Indonesia, dimana menggunakan seni lukis 3D langsung dari pelukis Korea.
“Dengan adanya museum ini, tentu Kota Lama lebih semarak dan bisa menjadni ikon wisata Kota Semarang,” tandasnya.
Sementara, Tjahyadi, pemilik DMZ Semarang menjelaskan, dalam museum tersebut, sedikitnya ada 120 lukisan 3D yang bisa menjadi spot foto. Mulai dari pemandangan hingga animasi yang dilukis langsung di dinding dan lantai.
“Kami menggunakan 10 pelukis dari Korea plus tiga seniman dari Bali melukis langsung pakai tangan. Proses melukisnya kira-kira 2,5 bulan. Bahan cat hingga finishing khusus dari Korea,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan 10 ribu pengunjung tiap bulannya. Dengan tiket masuk Rp 100 ribu per pengunjung. “Di sini gambarnya dilukis tangan detail sehingga terlihat hidup, ini akan menarik sekitar 10 ribu pengunjung perbulan, dengan jam operasi dari pukul 09.00-21.00 WIB,” tambahnya. (den/zal)
“Dengan adanya wahana baru ini, Kota Lama tidak hanya sekadar menjadi wisata heritage saja, tapi juga ada sentuhan modern di dalamnya, seperti Dream Museum Zone 3D ini,” katanya.
Pemilik DMZ sendiri menggunakan gedung Van Dorp, menurut dia bisa menjadi destinasi baru di Kota Semarang. Sebelumnya, DMZ sudah dikenal di beberapa kota besar di dunia dan Indonesia, dimana menggunakan seni lukis 3D langsung dari pelukis Korea.
“Dengan adanya museum ini, tentu Kota Lama lebih semarak dan bisa menjadni ikon wisata Kota Semarang,” tandasnya.
Sementara, Tjahyadi, pemilik DMZ Semarang menjelaskan, dalam museum tersebut, sedikitnya ada 120 lukisan 3D yang bisa menjadi spot foto. Mulai dari pemandangan hingga animasi yang dilukis langsung di dinding dan lantai.
“Kami menggunakan 10 pelukis dari Korea plus tiga seniman dari Bali melukis langsung pakai tangan. Proses melukisnya kira-kira 2,5 bulan. Bahan cat hingga finishing khusus dari Korea,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan 10 ribu pengunjung tiap bulannya. Dengan tiket masuk Rp 100 ribu per pengunjung. “Di sini gambarnya dilukis tangan detail sehingga terlihat hidup, ini akan menarik sekitar 10 ribu pengunjung perbulan, dengan jam operasi dari pukul 09.00-21.00 WIB,” tambahnya. (den/zal)
Berita Terbaru :
- QRIS Satukan Transaksi Digital, UMKM Kebumen Semakin Mudah Jualan
- TMMD Bangun Jalan Rabat Beton di Desa Tugu
- Luncurkan Jersey Baru, Kebumen Angels Optimis Tatap Musim 2025
- Pemkab Kebumen Raih WTP dari BPK-RI Delapan Kali Berturut-Turut
- Presiden Kurban di Kebumen, Sapi 950 Kg Milik Warga Klirong
- Infrastruktur Jadi Fokus Pembangunan Kebumen di Tahun 2025
- Pemkab Kebumen Bakal Buka Kembali Pendaftaran Kios Kapal Mendoan