KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Keberadaan buaya di Sungai Lukulo dan Kedungbener di Kabupaten Kebumen mendapat respons dari pemerintah. Mengutip dari situs ksdae.menlhk.go.id, Kementerian Lingkungan Hidup RI melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, telah menerjunkan tim untuk memantau keberadaan buaya tersebut
Tim terdiri dari BKSDA Cilacap dan BPH wilayah VII Kebumen itu mendatangi Desa Maduretno, Kecamatan Buluspesantren, Selasa (6/6/2017). Bersama Kepala Desa Maduretno, Sunarto, tim melakukan pantauan di Sungai Kedungbener dimana buaya tersebut sempat terpantau sebelumnya. Hasilnya, tim mendeteksi kemunculan buaya dua kali.
"Diperkirakan satwa liar tersebut adalah 1 ekor Buaya Muara dengan panjang kurang lebih 2,5 meter," demikian pernyataan resmi pemerintah.
Tim terdiri dari BKSDA Cilacap dan BPH wilayah VII Kebumen itu mendatangi Desa Maduretno, Kecamatan Buluspesantren, Selasa (6/6/2017). Bersama Kepala Desa Maduretno, Sunarto, tim melakukan pantauan di Sungai Kedungbener dimana buaya tersebut sempat terpantau sebelumnya. Hasilnya, tim mendeteksi kemunculan buaya dua kali.
"Diperkirakan satwa liar tersebut adalah 1 ekor Buaya Muara dengan panjang kurang lebih 2,5 meter," demikian pernyataan resmi pemerintah.
Menariknya, buaya berukuran 2,5 meter itu disebut merupakan jenis buaya muara yang sama dengan buaya yang pernah muncul di Desa Candirenggo Kecamatan Ayah pada tahun lalu. Sayangnya, tidak dijelaskan mengapa hal itu bisa terjadi.
Di saat yang sama, tim juga menyosialiasikan agar warga masyarakat tidak mengusik keberadaan buaya. Malah dianjurkan warga melalui pemerintah desa Maduretno membuat surat laporan kepada Balai KSDA Jawa Tengah dan BLH Provinsi Jawa Tengah.
Di saat bersamaan, pemerintah desa diminta memasang papan larangan agar masyarakat sekitar tidak mendekat di jalur sungai yang menjadi aktifitas buaya untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu, sejumlah warga mengatakan buaya di Sungai Kedungbener terpantau lebih dari satu ekor. Bahkan ada tiga ekor yang diduga induk bersama anak-anaknya. "Ada buaya tiga ekor terlihat bersama-sama," kata Basir (29).
Menurut warga Desa Maduretno tersebut, buaya-buaya tersebut telah berpindah tempat dan terlihat di sekitar jembatan Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren. Itusetelah sejumlah warga mengganggu buaya-buaya tersebut saat berada di Maduretno. "Banyak anak-anak melempari kali (sungai) dengan batu. Bahkan ada yang menembaknya dengan senapan angin," ujarnya.
Seperti diberitakan, warga Kabupaten Kebumen dihebohkan dengan kemunculan buaya dalam dua pekan terakhir. Buaya yang awalnya terpantau di Muara Sungai Lukulo tersebut lantas terlihat di Sungai Kedungbener (anakan sungai Lukulo) awal pekan ini. Bila mengacu keterangan warga, buaya-buaya tersebut kini berada di Desa Bocor
Kecamatan Buluspesantren atau berjarak sekitar 5 km dari pertama kali satwa itu terlihat. (cah)
Di saat yang sama, tim juga menyosialiasikan agar warga masyarakat tidak mengusik keberadaan buaya. Malah dianjurkan warga melalui pemerintah desa Maduretno membuat surat laporan kepada Balai KSDA Jawa Tengah dan BLH Provinsi Jawa Tengah.
Di saat bersamaan, pemerintah desa diminta memasang papan larangan agar masyarakat sekitar tidak mendekat di jalur sungai yang menjadi aktifitas buaya untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu, sejumlah warga mengatakan buaya di Sungai Kedungbener terpantau lebih dari satu ekor. Bahkan ada tiga ekor yang diduga induk bersama anak-anaknya. "Ada buaya tiga ekor terlihat bersama-sama," kata Basir (29).
Menurut warga Desa Maduretno tersebut, buaya-buaya tersebut telah berpindah tempat dan terlihat di sekitar jembatan Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren. Itusetelah sejumlah warga mengganggu buaya-buaya tersebut saat berada di Maduretno. "Banyak anak-anak melempari kali (sungai) dengan batu. Bahkan ada yang menembaknya dengan senapan angin," ujarnya.
Seperti diberitakan, warga Kabupaten Kebumen dihebohkan dengan kemunculan buaya dalam dua pekan terakhir. Buaya yang awalnya terpantau di Muara Sungai Lukulo tersebut lantas terlihat di Sungai Kedungbener (anakan sungai Lukulo) awal pekan ini. Bila mengacu keterangan warga, buaya-buaya tersebut kini berada di Desa Bocor
Kecamatan Buluspesantren atau berjarak sekitar 5 km dari pertama kali satwa itu terlihat. (cah)
Berita Terbaru :
- Banteng Kebumen FC Optimis Hadapi Soekarno Cup 2025
- Polres Kebumen Sembelih 7 Ekor Sapi dan 2 Ekor Kambing
- Satu Sapi Kurban dari Presiden Prabowo Disalurkan untuk Ponpes Al Falah
- Rayakan Usia 55 Tahun, Mitsubishi Fuso Berikan Penghargaan Kepada Konsumen
- QRIS Satukan Transaksi Digital, UMKM Kebumen Semakin Mudah Jualan
- TMMD Bangun Jalan Rabat Beton di Desa Tugu
- Luncurkan Jersey Baru, Kebumen Angels Optimis Tatap Musim 2025