• Berita Terkini



      Selasa, 10 November 2015

      Komisi A Serap Aspirasi di SLB Tamanwinangun

      IMAM/ESKPRES
      KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Komisi A DPRD Kabupaten Kebumen menyerap aspirasi secara langsung di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tamanwinangun Kebumen, Senin (9/11). Terungkap sekolah tersebut belum terjamah bantuan oleh pihak terkait. Bahkan keinginan SLB untuk membangun gedung SMALB tidak kunjung terealisasi. Padahal, Kepala SLB Tamanwinangun Amir Sujoko MPd telah mengusulkan sejak lama. "Ini malah katanya disuruh buat proposal lagi," kata Amir Sujoko saat menyampaikan keluhannya kepada para wakil rakyat.

      Penyerapan aspirasi di SLB Tamanwinangun itu dipimpin Ketua Komisi A Yudhy Tri Hartanto didampingi para anggota antara lain Suhartono, Sarwono, Danang Adi Nugroho, Parwati, dan Dian Lestari Subekti Pertiwi. Dalam kesempatan itu, para orang tua juga dikumpulkan di aula SLB Tamanwinangun untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada para wakil rakyat tersebut.
      Mereka mengaku membutuhkan fasilitas seperti alat bantu dengar serta transportasi untuk antar jemput anak berkebutuhan khusus tersebut. Seperti yang dialami oleh Ny Lukman (54) warga Murtirejo Kebumen yang saban hari mengantar dua anaknya menggunakan sepeda ontel ke SLB Tamanwinangun. "Kami mohon ada perhatian dari bapak-bapak dan ibu-ibu terhormat," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

      Yudhy Tri Hartanto mengaku akan mengupayakan adanya bantuan ke SLB.

      Di kabupaten berslogan Beriman ini, dari dana APBD sebanyak Rp 2,2 triliun, 38 persennya atau Rp 600 miliar digunakan untuk pembangunan. Dan seharusnya, penikmat APBD itu adalah rakyat, termasuk siswa SLB Tamanwinangun.  Karena itu, bagi siswa SLB yang berasal dari keluarga miskin akan diberi beasiswa yang diambil dari APBD. Untuk SD Rp 500 ribu, SMP Rp 750 ribu dan SMA Rp 1 juta. "Kami juga akan mengupayakan agar GTT di sini (SLB Tamanwinangun-Red) juga mendapat dana insentif dari APBD," imbuh Yudhy yang telah mengusulkan Rp 1 miliar untuk GTT/PTT di kabupaten berslogan Beriman ini.


      Masih dikatakan Kepala SLB Tamanwinangun Amir Sujoko, pembangunan gedung SMALB sudah mendesak. Saat ini, sekolah yang dipimpinnya terdapat 164 siswa SDLB dan 26 siswa SMPLB. Mereka merupakan anak-anak tuna netra, tuna rungu, anak-anak terlambat belajar, cacat tubuh, dan autis. Adapun jumlah guru SLB Tamanwinangun sebanyak 37 orang, 18 diantaranya sudah PNS.


      Amir Sujoko menegaskan tahun depan sudah ada SMALB menyusul pengelolaan yang ditangani provinsi mulai Januari 2016, sehingga harus dibangun gedung dengan lantai dua. Pihaknya pun memiliki program ketrampilan menjahit dompet kulit. Dan untuk mensukseskan program tersebut, para guru telah diikutkan dalam pelatihan menjahit dompet kulit. Hanya saja, SLB Tamanwinangun belum memiliki mesin jahit dompet kulit, sehingga butuh bantuan dari pihak terkait. (mam)

      Berita Terbaru :