![]() |
SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Acara yang diprakarsai oleh Yayasan Wahyu Pancasila Kebumen itu melibatkan elemen masyarakat dan organisasi kepemudaan meliputi Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI), Pemuda Panca Marga (PPM), Komunitas Liquran Paseduluran, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Selain itu, Kodim 0709 Kebumen dan pemerintahan desa setempat.
Adapun sebelas monumen yang dipercantik serentak itu, yaitu Monumen Renville dan Monumen Pena di Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen, Monumen Tentara Pelajar Kebumen, Monumen Tenntara Pelajar Prembun, Monumen canonade di Desa Candi Kecamatan Karanganyar.
Selanjutnya, Monumen Perjuangan Kemit di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar, Monumen Status Quo di atas Jembatan Kemit, Monumen Purangga di Desa Sidomukti Kecamatan Adimulyo dan Desa Sidobunder Kecamatan Puring. Serta Monumen Kebonraja Panjer.
Pendiri Yayasan Wahyu Pancasila Kebumen, Ravie Ananda, mengatakan aksi tersebut didanai oleh para Putra Kebumen, yang berada di perantauan. "Dana yang terkumpul sejumlah Rp 8 juta. Ini yang kita gunakan untuk membeli material," kata Ravie Ananda, kepada Kebumen Ekspres, disela-sela aksi.
Ravie mengungkapkan, selain dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, aksi tersebut juga untuk menanamkan rasa nasionalisme kepada generasi muda untuk mencintai bangsa ini. "Juga menyadarkan tentang mahalnya sebuah kemerdekaan hasil pengorbanan dan perjuangan para pahlawan. Saat ini kita tinggal menjaga dan mengisinya saja," ujarnya.
Tak hanya, lanjut Ravie, monumen-monumen tersebut merupakan aset sejarah nasional yang ada di Kebumen. Namun hingga saat ini masih kurang perhatian dari pemerintah daerah. "Yang sebenarnya bisa dijadikan potensi wisata kesejarahan dan edukasi," tandasnya.(ori)
Adapun sebelas monumen yang dipercantik serentak itu, yaitu Monumen Renville dan Monumen Pena di Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen, Monumen Tentara Pelajar Kebumen, Monumen Tenntara Pelajar Prembun, Monumen canonade di Desa Candi Kecamatan Karanganyar.
Selanjutnya, Monumen Perjuangan Kemit di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar, Monumen Status Quo di atas Jembatan Kemit, Monumen Purangga di Desa Sidomukti Kecamatan Adimulyo dan Desa Sidobunder Kecamatan Puring. Serta Monumen Kebonraja Panjer.
Pendiri Yayasan Wahyu Pancasila Kebumen, Ravie Ananda, mengatakan aksi tersebut didanai oleh para Putra Kebumen, yang berada di perantauan. "Dana yang terkumpul sejumlah Rp 8 juta. Ini yang kita gunakan untuk membeli material," kata Ravie Ananda, kepada Kebumen Ekspres, disela-sela aksi.
Ravie mengungkapkan, selain dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, aksi tersebut juga untuk menanamkan rasa nasionalisme kepada generasi muda untuk mencintai bangsa ini. "Juga menyadarkan tentang mahalnya sebuah kemerdekaan hasil pengorbanan dan perjuangan para pahlawan. Saat ini kita tinggal menjaga dan mengisinya saja," ujarnya.
Tak hanya, lanjut Ravie, monumen-monumen tersebut merupakan aset sejarah nasional yang ada di Kebumen. Namun hingga saat ini masih kurang perhatian dari pemerintah daerah. "Yang sebenarnya bisa dijadikan potensi wisata kesejarahan dan edukasi," tandasnya.(ori)
Berita Terbaru :
- Senangnya Maulud Rumahnya Dipugar Polres Kebumen
- Program Ketahanan Pangan, Desa Didorong Mampu Bangun Jejaring
- Jateng Fair 2025 Dibuka, Ahmad Luthfi: Tumbuhkan Perekonomian Baru
- Selamatkan Pesisir Jateng, Ahmad Luthfi: Jangan Hanya Menanam, Mangrove Harus Dirawat
- Pemprov Jateng Target Pekerjaan Hybrid Sea Wall Demak Mulai Oktober 2025
- Target 17 Ribu, Jateng Provinsi Tertinggi Berikan Bantuan RTLH
- Wujudkan Swasembada Garam, BUMD Pemprov Jateng Serap 30 Ribu Ton Produksi Petambak Lokal