![]() |
DAMIANUS BRAM/RASO |
Salah seorang pedagang di kios Tirtonadi Mulyani menuturkan, runtuhnya plafon terjadi sangat cepat. Kejadian sekitar pukul 10.00 WIB. “Tiba-tiba ada suara keras. Setelah saya lihat, ternyata material plafon berjatuhan. Beruntung saat jatuh tidak ada penumpang yang lewat. Biasanya sekitar jam segitu terminal memang masih sepi,” kata Mulyani kepada wartawan kemarin.
Ia menambahkan, saat kejadian angin berembus cukup kencang. Hal itu juga dibenarkan orang-orang yang tengah bersantai di kawasan parkir terminal. “Orang-orang di diparkiran juga bilang kalau saat kejadian anginnya kencang banget, seperti angin lisus,” ujar Mulyani.
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Solo, plafon yang runtuh berukuran sekitar 6 meter x 10 meter. Lokasi plafon yang runtuh berada di aula utama terminal kedatangan penumpang. Petugas terminal langsung tanggap dengan memasang tali pembatas guna menyeterilkan lokasi. Mereka kemudian membersihkan reruntuhan plafon.
Terpisah, Kepala UPTD Terminal Tirtonadi Eko Agus Susanto mengatakan, plafon yang berfungsi sebagai penutup bagian terbuka di aula terminal runtuh lantaran tertiup angin kencang yang berembus dari lantai dua. Angin kencang itu menyebabkan pengait plafon terangkat sehingga material berjatuhan.
“Kami berencana memasang travelator di hall (aula). Namun karena travelator belum terpasang, kami pasang dulu plafon. Jadi kalau travelator sudah ada, plafon itu akan dilepas,” terang Eko.
Meski sempat mengagetkan sejumlah penumpang dan pedagang yang ada di dalam terminal, namun dikatakan Eko, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Runtuhnya plafon tersebut juga tidak mengganggu pelayanan di terminal. “Nantinya kami akan memasang plafon lagi di hall,” pungkasnya. (dam/ria)
Ia menambahkan, saat kejadian angin berembus cukup kencang. Hal itu juga dibenarkan orang-orang yang tengah bersantai di kawasan parkir terminal. “Orang-orang di diparkiran juga bilang kalau saat kejadian anginnya kencang banget, seperti angin lisus,” ujar Mulyani.
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Solo, plafon yang runtuh berukuran sekitar 6 meter x 10 meter. Lokasi plafon yang runtuh berada di aula utama terminal kedatangan penumpang. Petugas terminal langsung tanggap dengan memasang tali pembatas guna menyeterilkan lokasi. Mereka kemudian membersihkan reruntuhan plafon.
Terpisah, Kepala UPTD Terminal Tirtonadi Eko Agus Susanto mengatakan, plafon yang berfungsi sebagai penutup bagian terbuka di aula terminal runtuh lantaran tertiup angin kencang yang berembus dari lantai dua. Angin kencang itu menyebabkan pengait plafon terangkat sehingga material berjatuhan.
“Kami berencana memasang travelator di hall (aula). Namun karena travelator belum terpasang, kami pasang dulu plafon. Jadi kalau travelator sudah ada, plafon itu akan dilepas,” terang Eko.
Meski sempat mengagetkan sejumlah penumpang dan pedagang yang ada di dalam terminal, namun dikatakan Eko, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Runtuhnya plafon tersebut juga tidak mengganggu pelayanan di terminal. “Nantinya kami akan memasang plafon lagi di hall,” pungkasnya. (dam/ria)
Berita Terbaru :
- Wakil Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Renovasi Masjid Baitul Khasan
- "Zahir Mania" dan "Anza Mania" Padati Lapangan Jatimulyo
- Kasus Stunting Kebumen Tertinggi di Gemeksekti
- Sejumlah ASN Struktural Emban Tugas Baru di Jabatan Fungsional
- DBD Merebak di Adimulyo, Warga Diminta Waspada
- Awali Tugas, Dandim Kebumen Bertemu Ulama
- HD Sriyanto Buka Suara Terkait Alasan Mundur dari Jabatan Ketum KONI Kebumen