agung/ekspres |
Lokasi pohon yang berada di pinggir jalan raya, tepatnya sekitar 200 meter sebelum Jembatan Tunggorono dari arah selatan atau Kutoarjo, membuat pohon langka itu menarik perhatian sejumlah pengguna jalan yang melintas. Tak jarang mereka sejenak berhenti untuk sekadar berfoto-foto atau hanya untuk melihat lebih dekat.
“Memang belum banyak yang tahu karena buahnya masih kecil-kecil dan sekilas tidak kelihatan. Tapi kalau ada yang melintas lalu melihat biasanya berhenti dan foto-foto,” ucap Kasimun saat ditemui di lokasi, Kamis (13/8/2015).
Menurut Kasimun, sejak ditanam di pinggir jalan setahun yang lalu, pohon pisang tumbuh dengan normal. Keanehan baru muncul sejak sekitar sebulan lalu ketika pohon mulai berbunga. “Saat mulai tumbuh jantung buah ternyata muncul satu lagi di sebelahnya dan sekarang menjadi lima tandan. Sekarang pohon sengaja saya beri penyangga agar tidak roboh ke jalan karena menahan beban yang berat,” lanjutnya.
Kasimun yang juga sebagai petani dan penjual bibit pohon pisang ini mengaku, bibit pohon pisang Ambon ia dapatkan dari seorang petani di daerah Seren Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo sekitar 10 tahun yang lalu. Sejak itu, tidak jarang dia menjumpai fenomena pohon pisang miliknya bertandan lebih dari satu. Namun, sebelumnya paling banyak hanya mencapai 3 tandan. “Lima tandan ini baru pertama kali. Sebelumnya yang paling banyak 2 tandan dan buahnya besar-besar. Kalau 5 tandan ini mungkin buahnya akan kecil-kecil,” jelasnya. (top)
“Memang belum banyak yang tahu karena buahnya masih kecil-kecil dan sekilas tidak kelihatan. Tapi kalau ada yang melintas lalu melihat biasanya berhenti dan foto-foto,” ucap Kasimun saat ditemui di lokasi, Kamis (13/8/2015).
Menurut Kasimun, sejak ditanam di pinggir jalan setahun yang lalu, pohon pisang tumbuh dengan normal. Keanehan baru muncul sejak sekitar sebulan lalu ketika pohon mulai berbunga. “Saat mulai tumbuh jantung buah ternyata muncul satu lagi di sebelahnya dan sekarang menjadi lima tandan. Sekarang pohon sengaja saya beri penyangga agar tidak roboh ke jalan karena menahan beban yang berat,” lanjutnya.
Kasimun yang juga sebagai petani dan penjual bibit pohon pisang ini mengaku, bibit pohon pisang Ambon ia dapatkan dari seorang petani di daerah Seren Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo sekitar 10 tahun yang lalu. Sejak itu, tidak jarang dia menjumpai fenomena pohon pisang miliknya bertandan lebih dari satu. Namun, sebelumnya paling banyak hanya mencapai 3 tandan. “Lima tandan ini baru pertama kali. Sebelumnya yang paling banyak 2 tandan dan buahnya besar-besar. Kalau 5 tandan ini mungkin buahnya akan kecil-kecil,” jelasnya. (top)
Berita Terbaru :
- Estafet Kepemimpinan di SMK Gasmeka: Haru Melepas, Semangat Menyambut
- Pompa Pemprov Berhasil Surutkan Banjir di Sayung Demak
- Urai Macet Akibat Rob Sayung, Kementerian PU Pasang Batas Beton
- Ratusan Peserta Ikuti FLS3N Kebumen 2025
- Minimarket Dibobol, Ratusan Bungkus Rokok Digasak
- Tangani Anjing Liar di Jl Pramuka, Petugas Luka
- Gelar Seleksi, Persak Kebumen Targetkan Juara di Piala Soeratin 2025