![]() |
HENI/RADMAS |
Laporan minuman yang diduga palsu tersebut diperoleh dari seorang distributor di wilayah Kecamatan Kroya yang curiga karena perbedaan kemasan dengan produk aslinya. Dengan adanya laporan tersebut maka hal tersebut langsung ditindaklanjuti dengan cara membandingkan kemasan yang palsu dengan yang asli.
Pelaksana Pelayanan Kesehatan Farmasi Makanan dan Minuman pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Sujarwati menjelaskan bahwa warna pada minuman kemasan tersebut isinya sangat berbeda dengan yang asli. “ Dari ciri-ciri fisik, terlihat jelas perbedaan produk tersebut dengan aslinya. Yang palsu cenderung lebih berwarna orange mendekati cokelat gelap, sedangkan yang asli lebih terang, ” ucapnya.
Sedangkan untuk nomor register yang Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga berbeda. Padahal jika produk yang asli menggunakan nomer register BPOM untuk wilayah yang benar, namun nomor register untuk yang palsu sangat berbeda dengan yang asli. “ Kita ambil sampel produk asli dari outlet resmi dan ternyata nomor register BPOM nya juga berbeda, ” katanya.
Selanjutnya, perbedaan juga terlihat pada gambar pada label merk. Sehingga dengan banyaknya perbedaan tersebut sangat terlihat mencolok dan dapat dibedakan antara yang palsu dengan yang asli. “ Kalau yang asli, gambar jeruknya besar. Sedangkan untuk yang diduga palsu ini gambar jeruknya kecil dan ada dua serta warnanya cenderung biru, ” jelasnya.
Dikatakan, jika suatu produk ditemukan berbeda dari aslinya, baik warna, rasa, tekstur, dan kemasan maka produk tersebut dinyatakan rusak. Dampak yang ditimbulkan dari pengonsumsian minuman palsu tersebut juga sangat berbahaya. “ Berdasarkan pengakuan distributor, dia sempat mencicipi produk yang diduga palsu itu dan dampaknya malah diare, ” ungkapnya.
Sujarwati juga mengatakan bahwa distributor tersebut mengalami kerugian sebesar 32 juta karena telah membeli minuman tersebut sebanyak satu truk. Untuk penindaklanjutan hal tersebut, maka kasus tersebut kini telah diselidiki oleh Kepolisian setempat.“ Distributor juga curiga karena produk tersebut tidak ada fakturnya. Sehingga ia melaporkan kepada aparat berwajib, ” katanya.
Sementara pihak Dinas Kesehatan Cilacap sendiri dalam penidaklanjutan kasus tersebut mengirimkan surat kepada BPOM untuk menguji kandungan dari minuman tersebut. Selain itu juga untuk lebih melakukan pengawasan ketat terhadap produk yang masuk menjelang lebaran. “ Kita sudah mengirimkan surat kepada BPOM terkait temuan produk minuman ini, selanjutnya yang memberikan penilaian adalah tim dari BPOM, ” pungkasnya. (hen)
Selanjutnya, perbedaan juga terlihat pada gambar pada label merk. Sehingga dengan banyaknya perbedaan tersebut sangat terlihat mencolok dan dapat dibedakan antara yang palsu dengan yang asli. “ Kalau yang asli, gambar jeruknya besar. Sedangkan untuk yang diduga palsu ini gambar jeruknya kecil dan ada dua serta warnanya cenderung biru, ” jelasnya.
Dikatakan, jika suatu produk ditemukan berbeda dari aslinya, baik warna, rasa, tekstur, dan kemasan maka produk tersebut dinyatakan rusak. Dampak yang ditimbulkan dari pengonsumsian minuman palsu tersebut juga sangat berbahaya. “ Berdasarkan pengakuan distributor, dia sempat mencicipi produk yang diduga palsu itu dan dampaknya malah diare, ” ungkapnya.
Sujarwati juga mengatakan bahwa distributor tersebut mengalami kerugian sebesar 32 juta karena telah membeli minuman tersebut sebanyak satu truk. Untuk penindaklanjutan hal tersebut, maka kasus tersebut kini telah diselidiki oleh Kepolisian setempat.“ Distributor juga curiga karena produk tersebut tidak ada fakturnya. Sehingga ia melaporkan kepada aparat berwajib, ” katanya.
Sementara pihak Dinas Kesehatan Cilacap sendiri dalam penidaklanjutan kasus tersebut mengirimkan surat kepada BPOM untuk menguji kandungan dari minuman tersebut. Selain itu juga untuk lebih melakukan pengawasan ketat terhadap produk yang masuk menjelang lebaran. “ Kita sudah mengirimkan surat kepada BPOM terkait temuan produk minuman ini, selanjutnya yang memberikan penilaian adalah tim dari BPOM, ” pungkasnya. (hen)
Berita Terbaru :
- Wakil Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Renovasi Masjid Baitul Khasan
- "Zahir Mania" dan "Anza Mania" Padati Lapangan Jatimulyo
- Kasus Stunting Kebumen Tertinggi di Gemeksekti
- Sejumlah ASN Struktural Emban Tugas Baru di Jabatan Fungsional
- DBD Merebak di Adimulyo, Warga Diminta Waspada
- Awali Tugas, Dandim Kebumen Bertemu Ulama
- HD Sriyanto Buka Suara Terkait Alasan Mundur dari Jabatan Ketum KONI Kebumen