![]() |
CAHYO/EKSPRES |
KEBUMEN (Kebumen Ekspres)- Polisi memastikan penyebab kematian Sarno (46), warga Ayamputih yang ditemukan meninggal di Sungai Luk Ulo akibat tenggelam dan bukan karena penganiayaan. Berikut penjelasan Kapolres Kebumen AKBP Faizal SIK MH melalui Kasatreskrim Willy Budiyanto SH soal hasil otopsi dari dokter RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto.
Menurut AKP Willy, hasil otopsi itu diterima Polres Kebumen pada Jumat dini hari (12/6/2015) atau sekitar 12 jam setelah korban ditemukan meninggal.
Saat ditemukan tubuh korban sudah membengkak. Hasil otopsi menyebutkan pembengkakan terjadi lantaran korban meninggal lebih dari 24 jam sebelum ditemukan. Sementara ditemukannya kondisi lidah terjulur, disebabkan karena perut korban dan paru-paru korban penuh berisi air. Volume air yang memenuhi rongga perut itu akhirnya mendesak lambung dan paru-paru.
Akibatnya, air kembali dikeluarkan bersama makanan yang berada di dalam perut. Itu pula yang membuat lidah korban terjulur dan dijumpai tinja. "Berdasarkan pemeriksaan medis, korban meninggal 6 jam setelah (korban) terakhir kali makan," kata Kasatreskrim, Jumat (12/6/2015).
Selain itu, kata dia, hasil otopsi menyebutkan korban tenggelam di perairan yang dalam. Itu terlihat dari tidak adanya material pasir, lumpur di dalam perutnya. Mengenai luka sayatan sepanjang 3 cm dan memiliki kedalaman di siku dalam tangan kanan, jelas dia, lebih disebabkan karena benturan saat korban tenggelam di dalam air dan bukan karena sayatan benda tajam. Itu terlihat dari adanya bagian luka yang tidak beraturan.
Menariknya, kata dia, tidak ada zat-zat mencurigakan di dalam tubuh korban. Atau dengan kata lain, sebelum meninggal, korban dipastikan tidak mengonsumsi alkohol narkoba atau sejenisnya. "Sebelum korban meninggal dia dalam keadaan sadar," katanya.
Apakah itu artinya Sarno bunuh diri? AKP Willy mengaku tak bisa memastikan. "Yang pasti berdasar hasil otopsi, tidak dijumpai tanda-tanda penganiaayaan, tidak ada luka lebam ataupun bekas cekikan," kata dia.
Sarno ditemukan sudah dalam keadaan tewas oleh seorang penambang pasir di anakan Sungai Luk Ulo, Kamis (11/6/2015) sekitar pukul 11.30 WIB. Saat ditemukan, mayatnya mengapung di Kali Sentul yang merupakan anakan Sungai Luk Ulo. Lokasinya masuk wilayah Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong. Selain kondisi mayat yang sudah mulai membusuk, terdapat luka sepanjang 3 cm dan dalam 2 cm pada bagian siku dalam tangan kanannya. Sementara, lidahnya menjulur dan mengeluarkan tinja.(cah)
Berita Terbaru :
- Banteng Kebumen FC Optimis Hadapi Soekarno Cup 2025
- Polres Kebumen Sembelih 7 Ekor Sapi dan 2 Ekor Kambing
- Satu Sapi Kurban dari Presiden Prabowo Disalurkan untuk Ponpes Al Falah
- Rayakan Usia 55 Tahun, Mitsubishi Fuso Berikan Penghargaan Kepada Konsumen
- QRIS Satukan Transaksi Digital, UMKM Kebumen Semakin Mudah Jualan
- TMMD Bangun Jalan Rabat Beton di Desa Tugu
- Luncurkan Jersey Baru, Kebumen Angels Optimis Tatap Musim 2025