KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan UMKM masyarakat sekitar, Pemerintah Desa Temanggal Adimulyo ciptakan Pagupon alias Pasar Minggu Pon. Ini dengan memanfaatkan jalan desa sepanjang 300 meter.
Di Pasar Pagupon ini terdapat aneka kuliner tradisional, produk UMKM, aneka permainan tradisional dan panggung hiburan. Untuk transaksi pengunjung diharuskan membeli koin sebagai alat pembayarannya.
Kepala Desa Temanggal Akhmad Mujaki mengatakan Pagupon atau Pasar Minggu Pon ini baru saja digelar pada hari ini, Minggu Pon (6/2/2022). Rencananya pasar Pagupon akan dibuka setiap selapan hari sekali di hari Minggu Pon, yang tujuan utamanya untuk menumbuhkan perekonomian warga desa setempat. “Pagupon sedang kami rintis supaya bisa menjadi salah satu destinasi wisata desa, untuk meningkatkan perokonomian masyarakat,” tuturnya.
Camat Adimulyo Budiono mengapresiasi Pasar yang digelar setiap Minggu Pon tersebut. Pihaknya mengatakan adanya Pagupon itu juga bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata baru. Dengan pengelolaan yang baik ke depan diharapkan bisa semakin menarik pengunjung untuk datang.
Sehingga menjadikan perekoniman masyarakat meningkat. “Semoga ke depan semakin banyak pengunjung yang datang sehingga perekonomian di Desa Temanggal bisa terus meningkat. Selain itu masyarakanya diharapkan semakin sejahtera,” jelasnya.
Sementara itu salah satu pengunjung, Lukman Surantoro (24) warga Desa Merden Kecamatan Padureso cukup menikmati berbagai macam yang disuguhkan di Pagupon itu. Dirinya yang mengetahui dari media social ini kemudian datang langsung ke Pagupon untuk mengisi waktu liburnya. “Konsepnya bagus mengedepankan sisi tradisional, dan untuk pemandangannya juga indah hamparan sawah dan bisa melihat pegunungan dari kejauhan,” paparnya.
Transaksi menggunakan koin juga dilakukan dibeberapa tempat pariwisata. Selain unik dan mempunyai sensasi tersendiri, transaksi dengan koin juga mempunyai kelebihan. Dimana secara umum pengunjung akan menghabiskan jumlah koin yang telah ditukar untuk transaksi dilokasi tersebut.
Hal ini tentunya berbeda dengan saat transaksi menggunakan uang. Dimana tidak menutup kemungkinan pengunjung akan lebih hemat dalam menggunakan uangnya. (mam)
