• Berita Terkini

    Minggu, 31 Oktober 2021

    Kirab Sapi Meriahkan Pelatihan Kader NU di Buluspesantren


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kirab sapi atau iring-iringan sapi dengan ditunggangi selayaknya kuda memeriahkan Pembukaan Pendidikan Kader Penggerak Pertanian NU. Kegitan yang dilaksanakan di MI Maarif Maduretno Buluspesantren itu diikuti oleh 105 kader, baru-baru ini.


    Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tri Haryono. Ini mewakili Bupati Kebumen Arif Sugiyanto SH. Iring-iringan sapi,  menghampiri lokasi acara di MI Maarif Maduretno. Empat ekor sapi masing masing dinaiki oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Ketua LPP NU Jateng KH Suroso AR, Ketua PCNU Kebumen KH Dawamudin dan Ketua LPP NU Kebumen Imam satibi. Acara juga dihadiri oleh Forkompimcab lengkap Buluspesantren dan Ketua KUA. 


    Dalam sambutanya Ketua PCNU Kebumen KH Moh Dawamuddin mengapresiasi Kepada LPPNU Kebumen yang berhasil menggelar kegiatan PKPPNU. Ini dengan diikuti pengurus LPP MWC NU Se Kab Kebumen. “Kita semua prihatin dengan nasib petani yang sering di ombang ambing kan oleh kebijakan pupuk, anjloknya gabah, irigasi dan lainya. Mudah mudahan dengan diwadahinya Petani NU dalam Kelompok  Kadang Tani Sarwo Tulus nasibnya akan berubah,”  seru Dawamuddin. 


    Ketua LPPNU Dr Imam satibi dalam laporanya menyampaikan LPPNU harus bisa menjadi percontohan dalam barisan Lembaga NU. LPPNU akan aktif melakukan konsolidasi hingga terbentuknya kelompok tani di desa-desa atau ranting. 


    Banyak hal yang harus diedukasi. Ini baik melalui transfer knowledge maupun transfer capital. Sehingga petani NU berdaya dan mandiri. Solusi yang harus dilakukan adalah mendorong petani NU untuk cerdas menghadapi berbagai tantangan yang muncul. “Masalah stunting yang disebabkan kurangya nutrisi kandungan makanan akan disikapi NU secara langsung. Ini melalui teknologi agrikultural,” katanya.


    Bupati Kebumen H Arif melalui Kepala Dinas Tri Haryono mendorongan keberanian Petani NU untuk berani melakukan marketing sendiri. Ini dapat dilakukan melalui sosmed. Sehingga tidak dimanfaatkan oleh para tengkulak atau maklar. “Dengan cara seperti itu saya yakin Petani NU akan memiliki daya tawar,” ucapnya. 

    Sementara itu, Ketua LPP NU Jateng KH Suroso menegaskan kelompok kadang tani sarwo tulus adalah wadah yang legal dan bertaraf international. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top