• Berita Terkini

    Senin, 25 Oktober 2021

    Distapang Kebumen Jamin Stok Pupuk Aman


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Memasuki musim tanam pupuk menjadi isu yang menarik. Pasalnya pada musim tanam terkadang terjadi kelangkaan pupuk. Namun pada Musim Tanam (MT 1) tahun 2021 ini Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) menegaskan pupuk aman.


    Hal tersebut dikemukakan saat jumpa pers  Menghadapi Pergantian Musim dan Musim Tanam 1. Jupres dilaksanakan di Panggung Terbuka Sasana Birawa Dinas Kominfo Kebumen Senin (25/10/2021). Hadir sebagai narasumber Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen Tri Haryono, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD kebumen Salam. Jupres dimoderatori oleh Wartawan Senior Komper Wardopo.


    Dalam kesempatan tersebut Tri Haryono menyampaikan  Kebumen pernah mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi pada tahun 2020 lalu.  Namun kini menjelang musim tanam 1 Pemerintah Kabupaten Kebumen  menjamin keamanan stok pupuk. 


    Dimana di tahun 2021 ini Kebumen memiliki stok 30 ribu ton pupuk bersubsidi untuk jenis urea. Hingga kini pupuk tersebut baru terpakai 12.249 ton. Sehingga kini masih ada sisa stok sekitar 17.751 ton, yang aman hingga Desember mendatang. 


    Sedangkan untuk jenis pupuk lainnya seperti SP 36, ZA, NPK Phonska,  Organik Granul dan Organik cair juga serupa, stok di pasaran masih aman. Menurut analisa angka, stok pupuk di Kebumen dijamin aman hingga akhir tahun ini. "Untuk ketersediaan pupuk di Kebumen tahun 2021, dari sisi alokasi kita aman," katanya.


    Kendati demikian, di tahun 2021 harga eceran tertinggi (HET) pupuk subsidi untuk petani mengalami kenaikan. Kebaikan tersebut meliputi pupuk urea yang semula harganya Rp 90 ribu kini menjadi Rp 112.500 per sak. SP 36 juga mengalami kenaikan dari semula Rp 100 ribu saat ini mencapai Rp 120 ribu persak. Begitu juga dengan ZA yang mengalami kenaikan Rp 15 ribu persak menjadi Rp 85 ribu persaknya, begitu juga dengan pupuk organik granul yang semula Rp 20 ribu menjadi Rp 32 ribu persaknya.

    “Dari kesekian jenis pupuk, ada dua jenis pupuk yang tidak mengalami kenaikan yakni NPK Phonska yakni Rp 115 ribu persaknya. Dan pupuk organik cair juga tidak mengalami kenaikan yakni Rp 20 ribu perliternya,”  tuturnya.


    Sementara itu, terkait adanya isu yang menyebar di masyarakat akan perbedaan kualitas antara pupuk subsidi dan non subsidi, pihaknya menegaskan komposisi bahan yang digunakan sama. Untuk itu kualitas bagi pupuk subsidi maupun non subsidi kualitasanya sama. “Pada prinsipnya sama, selama itu kandungannya sama. Secara kualitas sama hanya image masyarakat saja,” paparnya. 


    Terkait dengan bencana yang menghantui sebagian wilayah di Kebumen Kabid  Kedaruratan dan logistik BPBD kebumen Salam menjelaskan pada dasarnya kebencanaan merupakan tanggungjawab bersama bagi semua pihak. Dikarenakan dalam penanganan bencana tidak bisa dilakukan secara sendiri sendiri. 

    Terkait dengan mitigasi bencana, BPBD Kebumen sudah membentuk Destana atau Desa Tanggal Bencana. Yang fungsinya untuk meminimalisir efek buruk dari bencana itu sendiri. 

    Disamping itu, BPBD Kebumen juga memiliki Sumber Daya Manusia dan juga peralatan yang cukup ketika terjadi bencana.  Begitu juga para relawan kebencanaan juga telah siap siaga. 

    Untuk itu, memasuki musim hujan di akhir tahun ini, agar desa-desa yang rawan akan bencana banjir dan tanah longsor mulai waspada. Karena tanah longsor dan banjir biasanya mulai mengintai di musim hujan ini. 

    “Musim hujan, puncaknya kemungkinan pada November sampai Januari. Untuk itu kepada masyarakat agar lebih waspada dan antisipasi yang daerahnya rawan banjir dan tanah longsor,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top