• Berita Terkini

    Senin, 07 Juni 2021

    Diproyeksikan 'Go Internasional", Tukik Kalibuntu Bakal Ganti Nama Jadi Kali Ratu


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Puluhan tukik kembali dilepas di area konservasi penyu, Pantai Kali Buntu, Jogosimo, Klirong, Minggu (6/6/2021). Kali ini, pelepasan kembali dipimpin Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang kemarin didampingi Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih.


    Pelepasan tukik ini merupakan satu rangkaian dari acara peringatan Hari Lingkungan Hidup 2021, yang jatuh pada Sabtu (5/6) kemarin. Wilayah konservasi penyu ini menjadi salah satu perhatian Bupati untuk terus dilestarikan dan dijaga keberlangsunganya untuk keseimbangan alam.

    Bupati menyampaikan, Pemkab telah memproyeksikan Objek Wisata Konservasi Penyu Kalibuntu, Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong menjadi objek wisata berkelas internasional. 

    "Kami, Saya dan Bu Wakil (Wakil Bupati Ristwati, red) berkomitmen untuk membangun daripada kawasan ini menjadi tempat pariwisata yang pastinya adalah internasional. Bukan hanya nasional."


    "Kalau saya lihat disini, saya yakin Ancol pun akan kalah dengan sini kalau kita serius mengembangkan," jelas Bupati Arif.


    Masih ujar Arif, ia juga berencana mengganti nama Konservasi Penyu Kalibuntu menjadi Kali Ratu. Menurutnya, perubahan nama dari Sungai Buntu atau Kalibuntu menjadi Sungai Ratu atau Kali Ratu itu merupakan bukti keseriusannya dalam mengembangkan kawasan setempat.  

    "Sungai Kalibuntu ini Insyaaallah di bulan Juni ini akan kita rubah menjadi Kali Ratu. Ini adalah menunjukkan bahwa kami memiliki komitmen. Sungai saja kita rubah namanya, dari buntu menjadi ratu. Ratu adalah mahkota. Mahkota yang luar biasa yang harus kita jaga dengan baik, " katanya. 

    Terkait dengan rencana pembangunan kawasan industri perikanan terpadu berbasis Shrimp Estate disekitar kawasan Konservasi Penyu Kalibuntu, Arif memastikan akan menjaga kawasan konservasi penyu dengan baik. 

    "Justru (Konservasi Penyu Kalibuntu) ini akan kita jaga dengan baik. Shrimp Estate itu adalah bagaimana masyarakat berpenghasilan. Kemudian juga akan ada program dimana disini masyarakat itu diberdayakan culturenya, kebudayaannya. Kemudian juga akan ada pariwisata yang cukup bagus disini, " ujar Arif.

    Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gajah Gunung, Desa Jogosimo, Achmad Munajat menyambut baik rencana ataupun program yang diproyeksikan oleh bupati tersebut. 


    Menurutnya, sudah selayaknya Konservasi Penyu Kalibuntu mendapat perhatian khusus dari Pemkab Kebumen karena area tersebut merupakan satu-satunya tempat konservasi penyu dikawasan pesisir selatan Jawa Tengah yang bergerak mandiri dan memiliki SK langsung dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng.


    Secara periodik, kita telah teruji selama empat tahun lebih. Dari yang semula pelestarian penyu hanya dilakukan oleh segelintir warga, kini sudah semakin masif dan mendapat SK konservasi penyu sebagai mitra BKSDA Jateng. 

    "Kita terus dukung program bupati untuk konservasi penyu disini melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) lokal yang ada, " pungkasnya.(fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top