• Berita Terkini

    Selasa, 06 April 2021

    Pasien ODGJ RSUD Prembun Family Gathering


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kerap kali terabaikan. Mereka seakan dipandang tidak lagi berguna. Tak dipungkiri jika keberadaan ODGJ keberadaanya  dipandang sebelah mata. Padahal mereka adalah manusia. Tentu jika dibina dapat bermanfaat minimal untuk mereka sendiri.


    Untuk itu RSUD Prembun menggelar Family Gathering. Pesertanya adalah pasien ODGJ dari Bangsal Nusa Indah RSUD Prembun dan keluarganya. Acara dilaksanakan di Aula RSUD Prembun, Selasa (6/4). Dalam kesempatan itu dilaksanakan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) dan Pelatihan membuatan kerajinan.  Kesempatan itu juga dilaksanakan untuk launching Peresmian Komunitas Peduli Gangguan Jiwa  (Kopi Gawa) Kebumen.


    Direktur RSUD Prembun dr Iwan Danardono menyampaikan para peserta adalah pasien dari Bangsal Nusa Indah dan keluarganya. Bangsal Nusa Indah adalah untuk perawatan gangguan jiwa. Family Gathering bertujuan untuk rehabilitasi para pasien yang pernah dirawat di RSUD Prembun. 


    "Mereka akan diberi bekal ketrampilan. Sehingga setelah pulang dari menjalani masa perawatan mereka akan mempunyai aktifitas. Ini  penting untuk mengisi kegiatan sehingga akan mengurangi pengangguran,” tuturnya.


    Dalam kesempatan ini, lanjut dr Iwan, dilaksanakan Terapi Aktifitas Kelompok. Para pasien dilatih membuat berbagai macam hasta karya. Ini meliputi gantungan kunci, gelang, pot dan accessories. “Kopi Gawa adalah kelompok masyarakat yang konsen dengan ODGJ. Harapannya Kopi Gawa dapat memberi masukan yang lebih banyak dan bagus untuk para ODGJ,”  katanya.


    Dokter Spesialis Kejiwaan dr Ndaru Rosanbantolo menyampaikan ini merupakan usaha untuk meningkatkan produktifitas ODGJ. Harapan kami saat mereka pulang ke masyarakat dapat berkarya. Atau setidaknya dapat menghidupi diri mereka sendiri. “Kami juga berharap masyarakat dapat menerima mereka saat kembali. Penting juga menghilangkan stigma bahwa gangguan jiwa tidak bisa sembuh. Artinya sembuh disini yakni mereka dapat berfungsi dengan baik perannya dalam masyarakat,” ungkapnya.


    Sementara itu, Ketua Kopi Gawa Arianto Setiadi menyampaikan pihaknya akan membantu memasarkan hasil kerajinan ODGJ. Ini baik secara online maupun offline. Dalam kerajinan tersebut juga diberi petunjuk menghadapi ODGJ. “Ini baik ODGJ yang halusinasi, risiko bunuh diri maupun pikun bagi lansia,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top