• Berita Terkini

    Minggu, 15 November 2020

    Hujan 1,5 Jam, Kebumen Kota Banjir


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Hujan deras mengguyur kota kebumen sekitar 1,5 jam, Minggu sore (15/11/2020). Hujan yang mengguyur sejak pukul 16.00 hingga 17.30 WIB itu sudah cukup membuat sejumlah ruas jalan dan kompleks pemukiman penduduk tergenang.

    Pantauan Ekspres, genangan air menutupi sejumlah ruas jalan utama. Seperti jalan Pahlawan, kompleks alun-alun, Jl Soetoyo, Jl Ampera, Jl Kusuma, Jl A Yani. Air juga terpantau sempat masuk kedalam rumah warga seperti di Gang Delima dan area perkantoran Kejaksaan Negeri Kebumen.


    "Tadi tinggi selutut saya, mungkin karena hujan deras dan saluran air tidak lancar," kata Maryono (52) salah satu tukang becak yang sedang berada di Alun-alun Kebumen.

    Sementara itu, Ketua RW 6 Kelurahan Kebumen, Wardoyo mengatakan, sejumlah wilayah di Kelurahan/Kecamatan Kebumen memang sudah sudah menjadi langganan banjir setiap hujan deras turun. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa pun bukan pemandangan baru.




    Ia menduga, sistem drainase yang terganggu memicu terjadinya banjir.  "Saluran air sudah dangkal belum ada pembenahan sehingga menyebabkan banjir, biasanya kalau hujan deras saluran irigasi jalan suprapto meluap, banjir terjadi akhir-akhir ini saja dulu sejak saya kecil tidak pernah,sekarang banjir hingga ketinggian diatas lutut," katanya.

    Wardoyo pun meminta Pemkab melalui dinas terkait mencari solusi agar tidak terjadi banjir lagi. "Pemerintah harus ada solusi untuk ini. Khususnya soal permasalahan saluran air yang tidak lancar."


    "Kalau persoalan itu dapat teratasi, Kebumen harusnya tak banjir, karena Sungai Lukulo lokasinya lebih rendah dari kota Kebumen," ujarnya diamini salah satu Guru SMK N 1 Kebumen di Gang Delima itu.

    Sementara itu pasca hujan lebat air juga menggenangi Tugu Lawet dan jalan Ahmad Yani. Tak sedikit sepeda motor yang melintas mogok saat menerjang banjir. "Iya mas mogok ini, saya kita tadi tidak dalam ternyata dalam akhirnya motor saya mati," kata Rusman (48) warga Kecamatan Prembun. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top