• Berita Terkini

    Rabu, 05 Februari 2020

    DBD Merebak di Kelurahan Kebumen

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Ancaman penyakit demam berdarah dengus (DBD) kembali merebak. Terbaru, kasus DBD dijumpai di wilayah Kelurahan/Kecamatan Kebumen.

    Lurah Kebumen, Bibit Agus Nugroho, Rabu (5/2/2020) menyampaikan, sejumlah warganya diduga mengalami penyakit DBD. Salah satunya, adalah mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Adi Pandoyo yang hingga kemarin masih dirawat di RSUD Dr Soedirman Kebumen.

    Agar tidak meluas, Lurah Bibit telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam hal ini  Puskesmas Kebumen 3. "Besok (hari ini, Rabu (6/2)) akan dilakukan fogging di RT 1 RW 3 Jalan Mawar Kelurahan Kebumen khususnya di rumah mantan Sekda Kebumen Pak Adi Pandoyo," kata Bibit Nugroho yang sebelumnya Lurah Bumirejo itu.

    Kepala Puskesmas Kebumen III drg Mira Maria Mirza, mengatakan hingga awal 2020 ini sudah ada 2 pasien yang diduga mengalami DBD. Dari dua itu, diakui Mira Maria Mirza, salah satunya mantan Sekda Kebumen Adi Pandoyo.

    Hanya memang untuk Adi Pandoyo, masih harus menunggu hasil pemeriksaan medis dari RSUD Kebumen. "Belum ada konfirmasi dari pihak rumah sakit. Karena harus keluar dulu surat keterangan dari rumah sakit," kata Mira, didampinggi  anggotanya Suripah.

    Suripah menambahkan,  jumlah penderita DBD di wilayah binaan Puskesmas Kebumen III, selama 2019 tercatat sebanyak 63 kasus yang tersebar di 6 desa dan kelurahan, yakni Kelurahan Kebumen, Bumirejo, Desa Kutosari, Jemur dan Desa Gemeksekti Kecamatan Kebumen. Menindaklanjuti adanya laporan dugaaan DBD di tahun 2020 ini, pihak puskesmas bakal melakukan fogging.

    "Kami telah melakukan survei. Termasuk di kediaman Pak Adi (Adi Pandoyo)," ujarnya.

    Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, dr Budi Satrio, mengatakan pihaknya sangat terbuka bila ada permintaan fogging dari masyarakat.  Budi Satrio menjelaskan ada tiga syarat yakni Ada penderita, Ada yang tertular (Ada kasus demam disekitarnya) dan Ada nyamuknya (dibuktikan dengan angka bebas jentik kurang dari 5%).
    "Untuk fogging setelah ada laporan PE (Penyelidikan Epidemiologi) yang melaporkan 3 hal itu, dan sepertinya sudah memenuhi 3 hal tersebut, sehinggga harus segera dilakukan foging," katanya. (fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top