• Berita Terkini

    Rabu, 27 November 2019

    Ribuan Pecinta Sholawat Nyimak Sejarah Nabi Bareng KH Chalwani

    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Ribuan pecinta Sholawat menghadiri acara An Nawawi bersholawat. Ini dilaksanakan di Halaman Gedung Pendidikan An-Nawawi 03 Kebumen. Acara tersebut juga dilaksanakan dalam digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, Senin (25/11/2019) malam.

    Hadir pada acara tersebut, Wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Achmad Chalwani Nawawi yang juga merupakan Pengasuh Ponpes An Nawawi Berjan Purworejo, Ketua Yayasan Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo K.R. M Maulana Alwi, Ketua Tanfidziah PCNU Kebumen Dawamuddin Masdar, Pembina Mafia Sholawat Kebumen Kyai Mukhayyan dan segenap Forkopimda Kabupaten Kebumen.

    Acara yang digelar oleh Himpunan Alumni dan Wali Santri An-Nawawi (Himawan) Kebumen, Jamaah Selapanan Sabtu Pon Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyah Kebumen, MTs dan MA An-Nawawi Kebumen. kegiatan juga dimeriahkan oleh suket teki dan tari sufi yang dipersembahkan oleh Mafia Sholawat Kebumen serta group hadroh Shoutul Mahbub dari Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo.

    Pada kesempatan itu KH Achmad Chalwani Nawawi mengajak ribuan pecinta sholawat untuk menyimak sejarah Nabi Muhammad SAW, sekaligus menjelaskan keutamaan menyimak sejarah Nabi Muhammad SAW. “Orang yang berkenan mendengarkan sejarah Nabi Muhammad SAW akan dimaafkan dosanya. Selain itu diluaskan rizkinya, dihilangkan kesusahannya, dinaikkan drajatnya dan dikabulkan permintaannya oleh Allah SWT,” terangnya yang juga merupakan Mursyid Toriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah itu.

    KH Chalwani pun mengisahkan sejarah Nabi Muhammad SAW ketika masih dalam kandungan. Diantara yakni pengalaman ibundanya Aminah saat mengandung bermimpi ditemui oleh para nabi yang menunjukan keistimewaan dan keutamaan bayi yang tengah dikandungnya. Bayi tersebut tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW.

    Tak hanya mengisahkan tentang sejarah nabi ketika masih dalam kandungan, KH Chalwani juga menceritakan situasi dan kondisi baik sebelum, saat maupun sesudah Nabi Muhammad SAW dilahirkan. KH Chalwani juga mengajak para pemuda agar tidak mementingkan gengsi dalam bekerja agar sukses dalam hal ekonomi.
    “Kisah sejarah Nabi Muhammad penuh makna. Umur 11 tahun nabi sudah bekerja memelihara kambing. Umur 16 tahun nabi gigih berdagang, nabi jualan alat-alat rumah tangga, nabi ndak malu. Maka pada umur 25 tahun ekonomi nabi sudah mapan. Pediri NU, mbah Hasyim Asy'ari sudah jadi kyai besar masih jualan tembakau. Mbah Hasyim tidak gengsi. Maka para pemuda harus bekerja keras,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top