Dan, Yazid menyebut, ia juga bakal mendaftar lewat jalur PKB dimana partai ini juga ia berangkat dan terpilih pada Pilkada 2020. "“Betul, dan juga lewat PKB tapi DPC PKB belum buka pendaftaran,” ujarnya saat dihubungi via smartphone, kemarin.
Bupati Yazid juga menyampaikan tidak menutup kemungkinan akan adanya koalisi antara PKB dan PDI Perjuangan. Bahkan kemungkinan bisa tambah lagi koalisinya bukan hanya dengan PDI Perjuang dan PKB saja.
Bisa saja nanti Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Demokrat dan lainnya gabung. “Ini masih cair sekali. Semua masih butuh proses di masing-masing internal partai. Dan itu hak mereka siapa nanti yang akan direkomendasikan kita hargai itu. Untuk ngusung harus 10 kursi DPRD, sedang PKB 9 kursi, kurang 1 kursi untuk bisa ngusung,” ucapnya, via phone, (17/9/2019)
Langkah PDIP membuka pendaftaran yang kemudian diikuti dengan sejumlah orang yang mendaftar, sepertinya membawa dinamika baru dalam perjalanan menuju Pilkada Kebumen 2020. Awalnya, sejumlah nama yang disebut-sebut bakal maju masih terkesan malu-malu. Namun, begitu PDIP membuka pendaftaran, mereka beramai-ramai mendaftarkan diri.
Hanya, kandidat lain, Arif Sugiyanto yang saat ini menjabat Wakil Bupati yang masih harus ditunggu. Kabarnya, Arif akan memberikan statemen terkait Pilkada 2020, hari ini, Rabu (18/9). Sebelumnya, Arif menyebut belum mau berpikir soal Pilkada 2020 karena masih fokus menjalankan tugasnya sebagai orang nomor dua di Kebumen.
Dengan mendaftarnya Yazid Mahfudz, terbuka banyak kemungkinan bagi Arif. Menarik juga ditunggu, apakah nantinya Arif Sugiyanto nantinya akan tetap berpasangan dengan Yazid Mahfudz sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati, atau kemungkinan kedua yang lebih besar, maju sebagai calon Kebumen 1 alias calon Bupati.
Yazid sendiri pada Pilkada 2015, maju dengan diusung koalisi besar PAN, Gerindra, PKB, PPP dan Demokrat. Saat itu, Yazid berpasangan dengan Mohammad Yahya Fuad (Fuad-Yazid). Rakyat Kebumen memilih keduanya, Mohammad Yahya Fuad sebagai Bupati dan Yazid sebagai Wakil Bupati. Namun dalam perjalanannnya, Mohammad Yahya Fuad tersandung perkara KPK dan Yazid naik menjadi Bupati. (cah/mam)
