• Berita Terkini

    Jumat, 26 Juli 2019

    Yazid Dinilai Masih Punya Kekuatan Dominan

    KH Yazid Mahfudz
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Adanya wacana poros ketiga Pilbup yang menempatkan Yazid Mahfudz sebagai kekuatan terakhir mengundang reaksi dari Mantan Wakil Ketua Komisi B DPRD Kebumen periode 2009 - 2014, Achmad Baedowi.

    Menurutnya, wacana yang muncul tersebut dinilai kurang mendasar dan tergesa-gesa. Apalagi, kini posisi Gus Yazid atau Yazid Mahfudz masih menjabat Bupati Kebumen. "Dalam kancah perpolitikan, calon petahana tentu selalu diunggulkan. Begitu juga dalam menghadapi Pilkada serentak 2020 mendatang," tandas politisi PKB ini.

    Dijelaskan Baedowi terkait hajat lima tahunan tersebut, sejumlah tokoh politik tidak sedikit yang melakukan pendekatan ke Yazid. Termasuk dari kalangan PDIP. Di samping itu, ketokohan Gus Yazid juga sudah tidak diragukan lagi, baik di kalangan masyarakat umum maupun Nahdliyin atau orang NU.

    Terkait dengan kekuatan NU secara struktural yang telah bergeser dari Jetis ke Somalangu, Pak Bae sebutan akrab Baedowi tidak menafikannya. Namun secara kultural, kekuatan Jetis (Pondok Pesantren Al-Huda), yang merepresentasikan Gus Yazid itu masih  dominan.

    "Dan perlu diketahui, NU secara kultural justru memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan struktural," tandas tokoh asal Desa Klapasawit, Kecamatan Buluspesantren itu.

    Soal anggapan bahwa NU struktural mendominasi PKB, Pak Bae menyebut itu sah-sah saja. Namun tidak sepenuhnya benar jika dikaitkan dengan peta politik yang ada di Kebumen. Mengingat, Gus Yazid masih menduduki jabatan strategis dalam struktur kepengurusan DPW PKB Jawa Tengah di bawah kepemimpinan KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.

    Dengan demikian, posisi Gus Yazid lebih diperhitungkan dibandingkan lainnya. Terkait belum cukupnya suara PKB mengusung calon sendiri dengan sembilan kursi DPRD Kebumen, menurut Pak Bae tetap menjadi incaran partai lain untuk berpasangan dengan Gus Yazid.

    Seperti munculnya nama Ketua DPD Golkar Kebumen Halimah Nurhayati yang digadang-gadang sebagai satu-satunya kandidat Wabup dari partai berlambang pohon beringin tersebut.
    "Hanya PKB dan Golkar saja, tentu sudah bisa maju Pilbup 2020," imbuhnya.

    Konstelasi politik yang terbaca oleh Pak Bae pun tinggal dua poros kekuatan, yakni PDIP yang bisa mengusung sendiri serta gabungan beberapa partai politik lainnya.

    Kendati demikian, dinamika politik masih memungkinkan terjadi perubahan peta kekuatan. Termasuk bergabungnya PDIP sebagai pemenang Pemilu 2019. "Kami berharap hiruk pikuk menghadapi Pilkada serentak 2020 ini tidak menganggu jalannya pemerintahan di Kebumen. Sehingga masyarakat bisa terlayani dengan optimal," imbuhnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top