• Berita Terkini

    Sabtu, 25 Mei 2019

    Pertemuan JK-Prabowo Deadlock

    JAKARTA - Harapan publik meredanya eskalasi politik pascapilpres masih jauh dari harapan. Meski pun, sudah ada pertemuan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan Prabowo Subianto sebagai titik awal rujuknya kedua kekuatan. Spekulasi lain yang mencuat,belum adanya poin khusus dari pertemuan itu.

    Pengamat politik dari Rumah Rakyat, Maruli Hendra Utama berpendapat, pertemuan JK dengan Prabowo awalnya menjadi tonggak bersejarah yang mampu membuka ruang komunikasi antara Jokowi-Prabowo. "Gaya elite politik kita kan sederhana. Sudah cocok poinnya, mereka akan pamer ke publik. Contoh saja pertemuan Jokowi dengan Agus Harimurti Yudhoyono maupun dengan Zulkifli Hasan, papar Maruli kepada Fajar Indonesia Network, tadi malam (24/5/2019).

    Dosen Sosiologi Universitas Lampung yang cukup dekat dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Pur) TNI Prof. Dr. Drs. H. Abdullah Mahmud Hendropriyono, itu menambahkan, kesan deadlock itu terlihat ketika JK belum berani membeberkan hasil pertemuan. "Bahkan Presiden sendiri mengaku belum tahu hasil pertemuan itu. Saya rasa ini sesuatu yang sangat tidak relevan," terangnya.

    Publik, lanjut mantan aktivis reformasi 98 itu berharap JK buka-bukaan ke publik. Apa saja hasil pertemuan itu. "Pertemuannya keduanya kemarin (23/5) sore. Sangat tidak logis jika tidak ada hal-hal spesifik dari pertemuan itu. Ya, kalau pun ada permintaan khusus Prabowo, menurut hemat saya, sampaikan segera ke Presiden dan media. Ini akan clear, cair dan tidak menimbulkan spekulasi negatif, ungkap Maruli.

    Sementara itu Presiden Joko Widodo membenarkan jika JK sudah bertemu dengan Prabowo. "Enggak tahu (Hasil pertemuan, red). Yang jelas, setelah coblosan saya sudah menyampaikan kita berkeinginan, berinisiatif untuk bertemu, tapi sampai sekarang belum ketemu," terang Presiden Joko Widodo kepada wartawan usai bertemu Presiden RI ke-3 Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie, di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin (24/5).

    Presiden menegaskan, tidak ada hambatan dirinya untuk bisa bertemu dengan Prabowo. Bahkan ia berharap pertemuan itu disaksikan masyarakat untuk mendinginkan suasana, bahwa di elite-elite politik juga rukun-rukun saja, enggak ada masalah. "Saya kira paling penting itu. Kalau elitenya rukun, baik-baik saja, di bawah juga akan dingin, akan sejuk," terangnya.

    Menurut Jokowi pertemuan tersebut atas inisiatif JK dan dirinya. Saat ditanya mengenai hasil pertemuan tersebut, Jokowi mengaku belum menerima laporan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Harusnya tadi pagi bertemu dengan Pak Wapres, tapi karena beliau ada urusan, saya juga ada (urusan). Kalau sudah ketemu nanti saya sampaikan," kata Jokowi.

    Presiden menjelaskan, proses-proses politik kan terus dilakukannya agar suasana menjadi dingin semuanya setelah 7-8 bulan kita kampanye panas, kemudian coblosan. "Nah ini ada proses pendinginan, sehingga saya bertemu Pak zulkifli dari PAN, bertemu Mas AHY dari Demokrat. Proses-proses seperti itu yang ingin kita lakukan," ujarnya.

    Sedangkan mengenai pertemuannya dengan BJ. Habibie, menurut Presiden Jokowi membahas masalah bangsa. "Urusan persatuan itu sudah tidak ada tawar menawar lagi. Saya kira saya sepakat. Dan juga sudah saya sampaikan berkali-kali bahwa saya terbuka untuk siapapun, bersama-sama bekerja sama untuk memajukan negara ini, untuk membangun negara ini. Siapapun," paparnya.

    Terpisah JK mengaku telah bertemu banyak tokoh untuk membicarakan situasi terkini pascapenetapan hasil Pemilu 2019. Namun, ketika ditanya lebih rinci apakah ada pertemuan dengan capres Prabowo Subianto, JK tidak memberikan jawaban gamblang. "Saya ketemu banyak sekali tokoh-tokoh dan sahabat-sahabat. Itu saja yang saya bisa katakan. Ya pokoknya banyak tokohlah," kata JK.

    Sebelumnya Juru Bicara Wapres JK, Husain Abdullah, ketika dikonfirmasi soal pertemuan tersebut mengatakan JK memang bertemu sejumlah tokoh di acara PBNU dan di kediaman dinas. "Pak JK kemarin memang bertemu banyak pihak, termasuk dengan tokoh-tokoh NU saat menghadiri bukber. Dan malamnya di Rumah Dinas Wapres lanjut lagi bertemu dengan tokoh-tokoh nasional dan tokoh agama. Namun Pak JK tidak merinci dengan siapa saja beliau bertemu," kata Husain.

    Sementara itu, kabar adanya pertemuan antara Prabowo Subianto dengan JK dikonfirmasi pihak Partai Gerindra terjadi pada Kamis (23/5) sore, tanpa merinci lokasi pertemuan. Ini pun dibenarkan, Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno. "Prabowo menyampaikan langkah yang akan ditempuh sesuai dengan koridor undang-undang dan tahapan yang diatur konstitusi," kata Sandiaga.

    Sandiaga mengatakan, Prabowo juga menyampaikan apa yang akan terus disampaikan kepada masyarakat adalah langkah-langkah ke depan harus tenteram, aman dan damai. Selain itu, menurut dia, Prabowo juga menyampaikan bahwa ditemukannya dugaan berbagai penyimpangan dan kekecewaan masyarakat yang disuarakan melalui aksi damai, tidak akan menjadi salah satu penghambat masalah ekonomi."Ini menjadi komunikasi politik antara Prabowo dan JK dalam koridor harapan untuk kebaikan bangsa," ujarnya.
    Namun Sandiaga enggan berspekulasi apakah pertemuan Prabowo-JK merupakan langkah awal sebelum pertemuan antara Jokowi-Prabowo. "Belum ada rencana ini (pertemuan Jokowi-Prabowo), hanya tentunya sebuah pertemuan yang dirancang untuk melakukan komunikasi sehingga tidak tersendat komunikasi langsung antara tokoh bangsa," katanya.

    Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Maher Algadri mengatakan pertemuan antara JK dengan Prabowo dilakukan pada Kamis (24/5) sore di sebuah tempat di Jakarta. Menurut dia, pertemuan keduanya bukan untuk mengambil suatu keputusan namun hanya ingin mencairkan suasana dan mengecek seberapa jauh pandangan masing-masing pihak terkait Indonesia ke depan. Maher mengatakan, komunikasi politik diperlukan saat ini agar semuanya dapat diselesaikan dengan baik. (ful/fin)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top