• Berita Terkini

    Rabu, 03 April 2019

    93 Santri Roudutul Ulum Desa Karangtanjung Keracunan Nasi Kotak

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Puluhan santri pondok pesanten Roudhlutul Ulum,  Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Rabu (3/7/2019), dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas. Mereka harus dirawat intensif karena mengalami keracunan.

    Informasi berhasil dihimpun, ada 93 santri yang mengalami gejala keracunan. Dari jumlah itu, 48 diantaranya dirawat di RSUD DR Soedirman Kebumen. Sisanya, 45, di Puskesmas Kecamatan Alian.

    Informasi yang berhasil dihimpun, keracunan massal ini berawal saat Selasa (2/4/2019), ada santunan berupa nasi boks (nasi Kotak) ke pondok pesanten Roudhlutul Ulum. Nasi kotak berisi menu sate kambing dan gulai tersebut dikirim dari Panti Asuan Nurul Barokah, Jl Cincin Kota No 12, Karangsari Kecamatan Kebumen,.

    Awalnya para santri tidak merasakan hal yang aneh terhadap menu sate kambing dan gulai. Pada malam harinya, sejumlah santri mengeluh mual dan pusing. Kemudian, pada Rabu pagi, semakin banyak yang mengeluh.

    Mereka mengalami mual mual,  pusing,  diare bahkan ada beberapa santri yang pingsan.

    Melihat hal itu, pengasuh pondok pesantren memutuskan membawa para santri ke tempat perawatan.  "Sekitar pukul 10.00 kami memutuskan ke RSUD Dr Soedirman  Kebumen, " kata pengurus pondok Roudhotul Ulum,  Imam Sulistyanto saat ditemui di bangsal IGD,  RSUD Dr Soedirman Kebumen.

    Kabid Penunjang Medis dan Non Medis RSUD Dr Soedirman Kebumen, Tri Tunggal Eko Sapto, mengatakan, para pasien mengeluhkan hal yang sama. Mereka mengalami mual - mual,  muntah,  pusing, demam serta BAB air.

    Para pasien datang bergelombang dan terus bertambah dari Rabu pagi. Sekitar pukul 10.00 WIB, pasien berjumlah 23 orang dibawa ke IGD RSUD Dr Soedirman Kebumen.

    Sekitar pukul 15.00 WIB, pasien bertambah menjadi 45 orang. Selang 30 menit kemudian, pukul 15.30, pPasien di RSUD Dr Soedirman bertambah menjadi 48 orang. "Semua langsung di tangani oleh Dokter dan Perawat," kata Eko Tunggal.

    Eko belum bisa memastikan apakah para pasien mengalami keracunan karena masih harus menunggu hasil laboratorium. "Cek makanan sudah dibawa ke laboratorium. Kami masih menungg hasilnya," ujar Eko.(cah/fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top