• Berita Terkini

    Senin, 07 Januari 2019

    Picu Lakalantas, Warga Kebumen Keluhkan Kerusakan Jalan

    ONDOFOREKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Di awal tahun 2019, keluhan mengenai kerusakan jalan kembali mencuat. Pemerintah pun diminta cepat bertindak,  apalagi jalan yang berlubang dalam beberapa hari terakhir,  sudah memicu kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Bahkan, sektor pariwisata di Kebumen sudah mulai terdampak.

    Salah satu yang paling dikeluhkan warga, yakni ruas jalan nasional JLS. Pantauan koran ini, lubang jalan banyak ditemui dari Gombong di bagian Barat hingga Kecamatan Prembun di bagian Timur. Lubang jalan bervariasi dengan kedalaman mencapai 5-10 cm dengan diameter bisa mencapai 50 cm. Hal yang sama juga terlihat di sejumlah jalan provinsi di Kabupaten Kebumen.

    Agus Dwi (40), warga Kecamatan Gombong, ditemui Minggu (6/1/2019), menyampaikan, jalan rusak sudah mulai terlihat sejak sebulan terakhir. Akibat jalan berlubang,sejumlah pengendara terpelanting dan jatuh ke aspal.

    "Apalagi kalau hujan, lubang tertutup air. Banyak kendaraan yang jatuh," kata pria yang bertugas sebagai tenaga satuan pengamanan (Satpam) di RS Palang Biru Gombong tersebut.

    Dia pun berharap, pemerintah melakukan penanganan dengan serius. "Jalan berlubang seperti ini membahayakan nyawa orang," katanya.

    Kecelakaan yang dipicu jalan berlubang, sudah terjadi Sabtu (5/1). Tabrakan beruntun melibatkan satu unit mobil carry dan dua truk terjadi di  Jalur Banyumas-Kebumen, persisnya di Kecamatan Sruweng. Kecelakaan dipicu mobil carry yang menghindari lubang. Laju kendaraan yang melambat secara tiba-tiba membuat truk yang melaju dari belakang tak siap dan menghantam bagian belakang mobil carry. Lalu, truk hilang kendali dan menghantam truk lain. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini.

    Sebelumnya. Kamis (3/1), seorang warga Desa Wero Kecamatan Gombong, M Salim (70), harus dilarikan ke rumah sakit karena terjatuh dari sepeda motor di ruas Jl Yos Sudarso.  Diketahui, saat itu, Salim terperosok lubang jalan dan sepeda motornya terbanting. Tiga jari tangannnya patah akibat peristiwa ini.


    Banyaknya kecelakaan, membuat warga berinisiatif melakukan "penanganan" darurat. Mereka yang terdiri dari komunitas-komunitas itu memberi tanda jalan berlubang dengan mengecat menggunakan pylox. Di sejumlah titik, lubang jalan itu bahkan ditambal seadanya menggunakan tanah.

    Kerusakan jalan, menurut Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporawisata) Kabupaten Azzam Fatoni, dampaknya tak hanya dirasakan warga. Sektor pariwisata sudah terdampak. Ini terjadi setelah banyak jalan yang merupakan akses ke tempat pariwisata banyak yang rusak.

    Kondisi ini, membuat tingkat kunjungan wisatawan menjadi tidak maksimal. Bahkan, diakuinya, membuat citra Kebumen di luar daerah telanjur buruk. Dikhawatirkan, banyak wisatawan luar daerah kemudian enggan datang ke obwis Kebumen karena buruknya sarana infrastruktur. "Kami mohon dinas terkait segera bertindak," ujarnya ditemui di sela-sela kejuaraan panahan di Kecamatan Gombong, Minggu (6/1).

    Adanya kerusakan jalan ini juga memaksa pengurus Kadin Kebumen, Herwin Kunadi angkat bicara. Pria yang menjabat Kepala Bidang Infrastruktrur Kadin Kebumen itu mengaku sangat prihatin dengan situasi ini. Persoalan jalan berlubang sudah menjadi 'agenda" tahunan setiap musim hujan. Dan, sudah tak terhitung lagi yang menjadi korban akibat kondisi ini.

    "Mereka yang menandai jalan dengan cat itu adalah komunitas yang anggotanya pernah menjadi korban kecelakaan akibat jalan berlubang," katanya, ditemui Minggu (6/1).
    Herwin mendesak, Pemkab Kebumen melalui dinas terkait tidak abai dalam hal ini. Meski Pemkab tidak memiliki kewenangan karena jalan yang rusak berstatus jalan nasional, Dinas PU Kebumen semestinya tanggap. Tak hanya berkoordinasi dengan pemerintah pusat, Dinas PU Kebumen harusnya pro aktif dengan dan berinovasi.

    Apalagi, kerusakan tak hanya terjadi di jalan nasional. Namun, jalan provinsi, jalan kabupaten hingga desa kondisinya tak jauh berbeda. Sudah begitu, belum terlihat penanganan serius dari pihak terkait. "Ada kesan selama ini penanganan jalan rusak memang tidak serius alias asal-asalan. Dinas terkait di Kebumen dalam hal ini Dinas PU seharusnya inovatif dan kreatif dalam upaya menurunkan anggaran dari pusat," kritiknya.

    Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) Kabupaten Kebumen Slamet Mustolkhah melalui Kabid Bina Marga Hanna Setyawati bisa memahami keluhan warga soal jalan rusak.  Namun demikian, Pemkab tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penanganan jalan nasional yang rusak. Kewenangan itu berada di tingkat pusat. "Kami akan segera berkoordinasi dengan PPK 11 yang menangani jalan nasional di Kebumen," ujar Hanna.

    Di saat yang sama, Hanna mengaku tidak sepakat bila dikatakan jalan menuju obyek wisata begitu buruk. Secara bertahap, akses jalan termasuk ke daerah wisata sudah dilakukan perbaikan. Kalaupun belum sesuai harapan karena memang ada keterbatasan anggaran. "Dan perlu kami sampaikan, jalan menuju obyek wisata tidak seluruhnya merupakan jalan kabupaten. Ada sebagian yang merupakan jalan provinsi. Namun, ada tidak permintaan, kami akan terus melakukan perbaikan (jalan)," tegasnya. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top