 |
| ondoforekspres |
Ketua Umum Pengkab Perpani Kabupaten Kebumen, Herwin Kunadi, menyampaikan, Kejurkab panahan yang terselenggara berkat dukungan penuh SMKN 1 Gombong ini menjadi agenda pertama di tahun 2019 ini. Para peserta yang merupakan pelajar itu memperebutkan Piala Kadinas Porawisata Kabupaten Kebumen.
"Sebelumnya, Perpani Kebumen sudah menggelar sejumlah kejuaraan, baik invitasi Kemenpora, Bupati Kebumen open dan sudah dijadwalkan Bupati Open 2 dan Piala Pangdam. Yang sekarang kejurkab untuk umum sebenarnya, namun pesertanya memang pelajar," kata Herwin ditemui di sela kejuaraan.
Kejuaraan kemarin, masih kata Herwin, menjadi upaya Pengkab Perpani Kebumen melakukan upaya pembinaan cabang panahan secara berkelanjutan. Sekaligus, persiapan untuk Popda yang digelar dalam waktu dekat. Herwin berharap, cabang panahan akan semakin populer di Kabupaten Kebumen dan muaranya, tentu saja prestasi.
Ketua KONI Kabupaten Kebumen, Sri Hartanto, yang hadir pada kesempatan kemarin mengaku sangat mengapresiasi langkah Pengkab Perpani menggelar kejuaraan. Apalagi, di tengah upaya KONI membenahi prestasi olahraga di Kabupaten Kebumen. Di tahun 2019, KONI bakal memetakan dan mengevaluasi Pengkab-pengkab anggota KONI dalam upaya meraih prestasi usai pengalaman buruk pada Porprov 2018 lalu.
Salah satu yang tengah digagas KONI Kebumen ialah dengan menggelar Kejurkab di masing-masing cabang dalam waktu bersamaan. "Dari 39 Pengkab yang berada di bawah naungan KONI, Perpani ini yang menggelar Kejurkab pertama di tahun 2019 ini. Dengan segala potensinya, panahan bisa menjadi salah satu cabang andalan di Kebumen yang selama ini masih dipegang cabang aquatic, permainan dan bela diri," ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Kadinas Porawisata) Kabupaten Kebumen, Azzam Fathoni, yang kemarin hadir dan membuka kejuaraan. Azzam berharap, cabang panahan akan menjadi salah satu andalan Kebumen di masa mendatang. Apalagi, banyak atlet panahan berpotensi dari Kebumen.
Namun yang terjadi kemudian, hasil pembinaan para pelatih di Kebumen itu malah "dinikmati" daerah lain. "Setelah para atlet panahan pelajar ini menamatkan pendidikan di Kebumen, mereka kemudian diambil daerah lain," ujar Azzam.
Kejurkab, katanya, diharapkan menjadi momentum agar adanya atelt yang "dibajak" daerah lain tak terulang kembali. "Kami bersama KONI juga tengah mengupayakan meningkatkan kualitas pelatih. Nantinya pelatih akan berserfikasi," ujarnya. (cah)
