• Berita Terkini

    Jumat, 26 Oktober 2018

    Tolak MTA di Adimulyo, ini Alasan Warga

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Penolakan warga Kecamatan Adimulyo terhadap Majelis Tafsir Al Quran (MTA), berlanjut. Kamis (25/10/2018), ratusan warga Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo menggelar unjuk rasa dan meminta Jamaah MTA angkat kaki dari wilayah mereka. 

    Salah satu warga mengungkap mengapa mereka menolak keberadaan MTA. Salah satu warga setempat Suparno (50) menyampaikan, aksi dilaksanakan sebagai bentuk penolakan warga dengan adanya MTA. Dijelaskannya anggota MTA tidak ada ijin dan pemberitahuan kepada warga stempat, namun telah melaksanakan kegiatan rutinan setiap Hari Kamis.

    “Mereka tahu-tahu menempati salah satu rumah dan melaksanakan kegiatan tanpa permisi dengan masyarakat,” jelasnya.

    Suparno juga menegaskan tidak ada satu pun dari  warga Desa Kemujan yang merupakan anggota MTA. Artinya setiap ada kegiatan rutin dilaksanakan oleh orang-orang dari luar desa. Warga tidak setuju dengan adanya MTA di Desa Kemujan. “Kami tidak setuju dan dengan tegas menolak adanya MTA di Kemujan,” katanya.

    Sementara itu kuasa hukum masyarakat Kemujan Advokat/Pengacara serta konsultan hukum Yuli Ikhtiarto SH menegaskan hingga kini meski telah mendapatkan penolakan dari warga namun pihak MTA tetap kukuh dengan pendiriannya. Sementara di sisi lain Masyarakat Kemujan juga tetap menolak. “Hingga akhirnya meski berulang kali ada mediasi tetap tidak ada titik temu,” jelasnya.

    Yuli menegaskan, jika MTA tidak memenuhi aturan yang ada. Mereka tidak meminta ijin  kepada warga saat datang ke desa tersebut. Selain itu juga tidak memberitahu warga akan adanya kegiatan. Tahu-tahu mereka sudah melaksanakan kegiatan rutunan. “Ini yang membuat masyarakat menjadi resisten,” jelasnya.


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top