• Berita Terkini

    Rabu, 03 Oktober 2018

    Dilempar dari Ketinggian 10 Meter, Ajaib Bayi Perempuan Ini Selamat

    foto : wiwid arif/magelang ekspres
    MAGELANG TENGAH - Aparat Polres Magelang Kota berhasil mengamankan salah seorang oknum pramuniaga atau SPG Matahari Department Store, Jalan A Yani, Kota Magelang, Selasa (2/10/2018). Wanita berinisial NAN berusia 24 tahun itu diduga menjadi pelaku pembuangan bayi yang ditemukan terjatuh dari lantai tiga Matahari Department Store Jalan A Yani, setinggi 10 meter ke tempat parkir di belakang Kantor Pos Kota Magelang.

    ”Kami amankan karyawati, SPG berinisial NAN. Tadi belum mengakui, tetapi akhirnya mengaku. Saat ini kami harus pastikan dulu,” kata Kapolsek Magelang Tengah, AKP R Sukendro, di tempat kejadian perkara (TKP).

    Sukendro mengatakan, bayi berjenis kelamin perempuan dengan ari-ari masih terikat di pusar itu diduga dilempar dari atas gedung setinggi 10 meter. Bayi malang ini terjatuh di atap tempat parkiran karyawan dan menggelinding ke himpitan bangunan belakang Kantor Pos Magelang.

    Namun sebuah keajaiban terjadi. Bayi dengan kondisi sangat memprihatinkan itu ditemukan selamat. Bahkan, ia sempat ditemukan petugas parkir karena mendengar suara tangisan bayi tersebut.

    ”Bayinya, Alhamdulillah selamat dan sehat, sekarang dirawat di RS Harapan. Sekarang kondisinya baik, tapi ada luka di pelipis kirinya. Kemungkinan cedera ini karena dia terjatuh dari lantai tiga, atau sengaja dijatuhkan oleh peleku,” imbuh Sukendro.

    Mendengar laporan tersebut, aparat kepolisian segera melakukan penyelidikan ke TKP. Bahkan, seluruh karyawan dan SPG di Mall Matahari dikumpulkan di lantai atas, dan dinterogasi satu per satu.

    Olah TKP dilakukan di toilet lantai tiga gedung yang diduga tempat untuk melahirkan bayi, termasuk tempat di mana bayi itu dilemparkan. Petugas kepolisian melihat adanya bercak darah di toilet di lantai tiga Mall Matahari tersebut.

    Kecurigaan pun mengerucut pada salah satu karyawati berinisial NAN (24). NAN bekerja sebagai SPG di Matahari Department Store diinterogasi oleh petugas, dan sempat mengelak. Namun akhirnya NAN mengakui perbuatannya. Hal ini dikuatkan dengan dirinya yang sempat mengalami pendarahan. Saat mengamankan NAN, polisi bahkan sempat menutup roknya dengan plastik hitam.

    ”Kondisi terduga pelaku saat ini masih mengalami pendarahan. Kami bawa ke rumah sakit untuk dirawat terlebih dahulu,” jelas Sukendro.

    Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan didampingi Kasatreskrim AKP Rinto Sutopo mengatakan, pihaknya telah menginterogasi seluruh saksi dari baik dari pihak karyawan, manager dari Matahari Mall, dan telah mengamankan satu karyawati SPG yang diduga merupakan pelaku pembuangan bayi.

    Kendati demikian pihaknya masih belum dapat memberitahukan lebih lengkap terkait identitas dari terduga pelaku pembuangan bayi tersebut, baik motif dan alasan pelaku melakukan perbuatan keji tersebut. Pihaknya mengatakan, saat ini fokus dalam perawatan bayi, dan juga perawatan terduga pelaku yang masing mengalami pendarahan.

    ”Kami sudah periksa saksi-saksi semua, sudah kami tanyai dari karyawan, SPG, manager. Motif masih kita dalami, namun kepada tersangka kita persangkakan UU Perlindungan Anak pasal 76 (c) jo 80 (4) yaitu melaksanakan kekerasan terhadap anak dengan ancaman hukuman maksimal 3 tahun 6 bulan pidana,” ujarnya.

    Kasus dugaan pembuangan bayi ini, terdeteksi pertama kali oleh seorang petugas parkir di belakang Kantor Pos Magelang, Romadhon (44). Ia mendengar adanya tangisan bayi ketika berada di tempat parkir.

    Warga asal Kiringan RT 2/RW 3 Tidar Utara Magelang Selatan Kota Magelang, menuturkan, pada saat itu dirinya sedang berencana membuka pintu gerbang tempat parkir karyawan. Dirinya kemudian mendengar suara keras di atap seng dan mendengar suara tangisan kecil.

    ”Pada saat itu saya dengar suara keras benda terjatuh. Saya kira itu buah sukun yang jatuh. Kemudian saya dengar suara tangisna kecil, saya kira itu suara anak kucing jatuh. Pas saya liat, ternyata ada orok bayi masih yang sedang menangis dan ada luka di pipinya,” tutur Romadhon.

    Sontak dirinya langsung memanggil teman dan menceritakan ada orok bayi terjatuh dari ketinggian di bangunan Matahari. Dia langsung bergegas keluar melaporkan temuan orok bayi tersebut.

    ”Saat saya keluar dari kantor pos, ada mobil Patwal dari polisi. Langsung saya ceritakan ada penemuan orok bayi yang masih hidup. Kemudian petugas tersebut bergegas ke lokasi dan mengambil orok bayi tersebut dan kemudian membawa ke rumah sakit,” jelas Romadhon.

    Leader Cleaning Service Matahari Magelang, Rifva mengatakan pada saat kejadian, dirinya sempat dimintai tolong oleh NAN untuk membawakan barang berupa tas di gudang. Awalnya ia tak curiga meski kondisi NAN tampak pucat dan lemas.

    ”Saat itu dia (NAN) sedang berada di gudang dan meminta saya membawakan sebuah tas. Memang saat itu kondisi NAN tampak lemas dan pucat, tapi saya tidak curiga. Karena saat itu kondisi toilet yang berada di kantin karyawan cukup sepi,” katanya.

    Sementara itu, Store Manager Matahari Magelang, M Sena Supriyadi menyatakan pihaknya benar-benar tidak mengetahui kejadian tersebut. Dia juga merasa kaget karena sosok N adalah karyawati yang baru masuk sekitar 5 bulan yang lalu dan status yang bersangkutan adalah lajang.

    ”Kita memang ada peraturan karyawati yang sudah menikah dan mengandung minimal 2,5 bulan akan kami beri alternatif apakah terus bekerja atau diberhentikan. Misal bekerja, harus ada surat pernyataan seijin suami. Sosok N kita tidak tahu karena memang tidak kelihatan kehamilannya, karena tahunya dia single,” katanya.

    Namun, informasi yang beredar sekitar pukul 18.00 WIB, bayi malang itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Ia meninggal dalam kondisi tengah dirawat di RS Harapan, Kota Magelang. (wid)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top