• Berita Terkini

    Sabtu, 01 September 2018

    Pemkab Kebumen Resmi Hentikan Program Angkutan Gratis

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemkab Kebumen resmi menghentikan program angkutan gratis bagi pelajar dan warga miskin. Penghentian itu berlaku mulai Jumat (31/8/2018). Program unggulan Bupati Mohammad Yahya Fuad dan Wakil Bupati Yazid Mahfudz terpaksa dihentikan karena DPRD memangkas anggaran untuk program tersebut pada APBD Perubahan 2018.

    Bahkan, Dinas Perhubungan Kabupaten Kebumen sudah menerbitkan surat pemberitahuan penghentian tersebut yang ditujukan kepada sejumlah pihak terkait. Yakni Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perindag, Koperasi Trans Kebumen, Paguyuban Angkutan se Kabupaten Kebumen, 26 Camat dan kepala sekolah.

    Pada surat itu menginformasikan bahwa pelayanan angkutan gratis sudah berakhir per 31 Agustus 2018.

    Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kebumen Maskhemi, membenarkan pihaknya telah menerbitkan surat pemberitahun itu. Angkutan gratis juga sudah resmi berakhir kemarin.

    "Iya pelayanan terakhir hari ini (Jumat). Kemudian untuk pengajuan klaim pembayaran paling hari Selasa (4/9/2018)," kata Maskhemi, saat dihubungi Jumat siang.

    Maskhemi mengungkapkan, penyebab dihentikannya program yang digadang-gadang salah satu untuk menurunkan angka kemiskinan itu karena alokasi anggarannya dipangkas hingga 50 persen. Awalnya, Dinas Perhubungan mengusulkan anggaran sebesar Rp 5 miliar pada Perubahan APBD 2018. Namun, hanya disetujui Rp 2,5 miliar.

    "Sedangkan saat ini yang sedang berjalan setelah dihitung sudah habis Rp 2 miliar lebih. Kita hentikan karena anggarannya tidak ada," ungkapnya.

    Meski demikian, pihaknya pada tahun depan tetap mengusulkan anggaran serupa pada APBD 2019. "Kita juga belum tahu apakah akan disetujui atau tidak. Mudah-mudahan disetujui," imbuhnya.

    Program yang diberi nama Pakis Gamis (Pelayanan Angkutan Gratis Bagi Pelajar Miskin dan Warga Miskin) diluncurkan oleh Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, di Kawasan Waduk Sempor, pada 2 November 2016.

    Pada tahap pertama dulu, tiga kecamatan dijadikan pilot project, yakni Kecamatan Sempor, Karanggayam dan Rowokele. Dipilihnya tiga kecamatan tersebut, karena angka kemiskinan di daerah itu paling tinggi di Kabupaten Kebumen.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top